Meski sempat mendapatkan bogey (satu pukulan di atas par), pegolf yang telah mengoleksi 15 gelar di PGA Tour itu mampu menghasilkan tujuh birdie (satu pukulan di bawah par) dalam pukulan yang lain untuk memimpin. “Menang di Augusta pada usia 50 tahun akan menjadi harapan yang fantastis. Masih bisakah aku menang? Tentu saja. Itu akan menjadi mimpi yang indah, pasti,” katanya.
Lima pegolf masing-masing duo Korea Selatan, KJ Choi dan YE Yang, pegolf Inggris Lee West Wood, pegolf peringkat tiga dunia asal Amerika Serikat Phil Mickelson, dan pegolf Amerika Serikat lain Tom Watson, membuntuti Couples dengan 67 pukulan 5 di bawah par.
Sedangkan pegolf nomor satu dunia yang baru kembali bermain, Tiger Woods, ada di kelompok ketiga bersama lima pegolf lain termasuk pegolf Inggris Ian Poulter dan pegolf Amerika Serikat Anthony Kim. Mereka membukukan 68 pukulan 4 di bawah par.
Meski sudah lima bulan absen, Woods bermain seperti biasanya. Ia tak kehilangan sentuhan pada pukulan-pukulannya. Sebelum memulai pukulan pertamanya, sambil memandang ribuan penonton yang menantikan aksinya, Woods berkata,” Ini terasa normal. Aku akan berusaha tidak meleset di pukulan pertama dan memastikan aku nyaman bermain.”
Woods sepertinya berhasil mengontrol emosinya di lapangan. Sebagian besar arah pukulan masih bagus meski beberapa di antaranya tidak seperti yang ia harapkan. Dia sempat membuat eagle dan sempat menyembunyikan wajah saat gagal menghasilkan birdie di hole ke-16. Dan seperti biasanya, ia mengeluh tentang tidak cukupnya ia memanfaatkan kesempatan ketika melakukan pukulan putting. “Tetapi bagaimana pun, ini bisa menjadi ronde pertama yang istimewa,” katanya.
Dengan jarak ketertinggalan yang hanya dua pukulan dan penampilan yang tetap bagus, peluang Woods meraih juara di US Masters masih terbuka lebar. Apalagi pegolf yang sudah mengoleksi 71 gelar di PGA Tour ini terbukti bisa mengatasi tekanan di come back perdananya setelah menghilang akibat skandal seksnya terkuak di tahun lalu.
REUTERS | PGA | ARIS M