Berkurangnya "amunisi" Lakers sudah berpengaruh pada turunnya performa tim itu. Pada laga menghadapi tim sekota, Los Angeles Clippers, Lakers kalah 107-91. Itu adalah kekalahan Lakers yang keenam dalam sepuluh laga terakhir dan mereka kini mengkoleksi 57 dari 82 laga di babak reguler. Saat itu Kobe dan center Andrew Bynum sudah absen.
Kobe sudah absen empat kali dalam lima laga terakhir karena cedera lutut kanan dan patah tulang jari tangan kanan. Sedangkan Bynum sudah absen selama tiga minggu karena cedera urat keting. Daftar pemain Lakers yang cedera juga bertambah ketika menghadapi Clippers setelah Ron Artest dan Sasha Vujavic keluar dari lapangan pada akhir kuarter kedua karena cedera kaki.
Kondisi ini membuat pelatih Lakers, Phil Jackson, harus merotasi para pemain cadangannya untuk menghadapi playoff. Lakers, yang menempati posisi pertama Wilayah Barat akan menghadapi tim peringkat kedelapan, Oklahoma City Thunder. Namun Jackson yang sudah memiliki 10 cincin juara NBA sebagai pelatih juga optimistis tentang kondisi Kobe yang bakal segera membaik.
"Dia (Kobe) akan baik-baik saja. Permainan kami sebagai sebuah tim adalah hal yang terpenting di playoff ini," kata Jackson. Ia pun tidak terlalu khawatir dengan banyaknya pemain kunci Lakers yang cedera. "Rasanya sangat bagus bisa masuk playoff dan kupikir tidak akan berbeda. Kami akan menjalaninya sesuai keadaan dan bermain dengan apa yang kami miliki."
Meski begitu, Jackson juga menyatakan kekecewaannya karena Lakers gagal mencapai 60 kemenangan di babak reguler. "Aku sudah bilang di awal musim, jika tidak mencapai 60 kemenangan kita akan sangat kecewa. Jumlah itu, kupikir adalah batas minimum bagi tim ini untuk bisa dicapai dan ternyata kami gagal," kata dia. Namun Jackson menegaskan timnya masih mampu bersaing untuk menambah gelar juaranya.
Musim lalu Lakers mendapat trofi juara NBA yang ke-15 setelah mengalahkan Orlando Magic di partai final. Manajer Lakers, Mitch Kupchak, mengatakan kondisi 10 pertandingan terakhir bukanlah patokan yang bisa mempengaruhi penampilan di playoff. "Pada 2001 kami menang 56 kali di babak reguler dan bisa jadi juara NBA. Lalu 2002 kami menang 57 kali dan kembali juara. semuanya akan jelas ketika kompetisi selesai," kata dia.
REUTERS| NBA| GABRIEL WAHYU TITIYOGA