TEMPO Interaktif, Jakarta - Zahir Ali dikenal sebagai pembalap Indonesia yang berhasil menembus sejumlah kompetisi balap internasional. Di usianya yang ke-22 tahun ini, ia sudah mencatatkan rekor yang jarang ditorehkan oleh pembalap Indonesia lainnya.
"Prestasi terakhir Zahir adalah duduk di lima besar kejuaraan Formula Tiga German setahun silam. Sebelum itu, ia pernah satu musim menjadi wakil Indonesia di kejuaran A1 Grand Prix 2008-2009 dan berhasil bertengger di urutan kesembilan dan sepuluh dari 22 negara yang ikut serta.
"Balapan adalah nadi saya," tutur pria yang juga pernah menduduki peringkat tiga overall di Formula Tiga Jepang, 2008 silam, kepadaTempo di Mega Kuningan, Jakarta, Selasa, (20/4).
Pria kelahiran Jakarta, 26 Agustus 1987 ini dibesarkan dari keluarga yang keranjingan balapan mobil. Kakaknya, Firhan Ali, sudah jadi pembalap sejak ia baru berumur enam tahun. Di usia itu juga, pria yang memulai debut lomba di Go Kart 2001 Jepang ini mulai diajak ke sirkuit-sirkuit oleh ayahnya, Ali Muhammad, untuk menonton kejuaraan balapan mobil.
"Tidak jarang kita sekeluarga ke luar negeri cuma buat nonton balapan," tutur Zahir. Bagi pria berdarah Arab ini, semua yang telah dicapai belum cukup. Ia tetap mengimpikan bisa meraih gelar seperti yang pernah ditoreh sosok idola Ayrton Senna, legenda balap Brazil. "Tahun ini saya ingin ikut kejuaraan balap indie. Di mana dan kapan persisnya, yang tahu pelatih saya. Saya ikut saja," terang Zahir.
Zahir mengatakan memilih dunia balap karena membuat adrenalin terpompa hingga ke ubun-ubun. Ia juga dituntut konsentrasi tinggi dan terus berlomba dengan waktu hingga 0,00 detik. "Lewat satu detik saja, bisa dikalahkan oleh 70 pembalap yang ikut kejuaraan," kata Zahir.
MUSTHOLIH