TEMPO Interaktif, Madrid - Juan Antonio Samaranch meninggal pada hari Rabu, dalam usia 89 tahun, Rabu (21/4). Dia dikenal sebagai raksasa dalam gerakan Olimpiade dan telah memimpin IOC selama 21 tahun menggantikan pendiri lembaga ini Baron Pierre de Coubertin.
Baron adalah orang yang membawa olahraga ke era modern, memimpin IOC 1896-1925. Di bawah pengawasan Samaranch, mampu meningkatkan atensi media massa global dan semakin kuatnya pengaruh olahraga.
Pria dari Catalan, Barcelona, ini meninggal setelah dirawat di rumah sakit Barcelona karena penyakit jantung. Dia menjadi salah satu tokoh Spanyol yang paling berpengaruh dalam satu dekade belakangan ini. Samaranch terakhir tampil di depan publik internasional di Copenhagen Oktober.
Lahir pada tanggal 17 Juli 1920, dia dibesarkan dalam keluarga kaya di Catalan, yang hidup dari bisnis industri tekstil. Pada tahun 1951, dia telah menyelenggarakan kejuaraan dunia hoki pertama di kota kelahirannya dan memimpin tim Spanyol merebut gelar. Kegiatan-kegiatan tersebut membawa perhatian diktator militer Spanyol Jenderal Francisco Franco.
Pria yang disebut sebagai "salah satu negarawan terbesar abad ke-20” ini, pernah mengeyaml diploma bisnis di Barcelona. Selanjutnya, Samaranch berturut-turut menjadi guru ekonomi, kemudian ketua bank tabungan Catalan dan anggota dari "Diputacion", atau dewan otoritas kota Provinsi Barcelona, yang kemudian menjadi ketua.
Pada tahun 1967, Samaranch diangkat menduduki delegasi nasional untuk pendidikan jasmani dan olahraga, setara dengan sekretaris negara untuk olahraga dalam pemerintahan Franco.
Samaranch telah ditunjuk sebagai anggota Komite Olimpiade Internasional (IOC) pada tahun 1966. Kemudian dia menjadi duta besar pertama negaranya ke Moskow (1977-1980) setelah hubungan dipulihkan dengan Uni Soviet dan diikuti kematian Franco pada tahun 1975.
Pada tahun 1980, Spanyol tetap mengirim kontingen untuk bertanding di Olimpiade Moskow pada 1980, meski Amerika memimpin boikot untuk memprotes invasi Soviet ke Afghanistan beberapa tahun sebelumnya. Spanyol menjadi salah satu dari lima belas negara yang bersaing di bawah Bendera Olimpiade.
Dari tahun 1974-1978, Samaranch telah menjabat sebagai wakil presiden IOC sebelum menjabat di posisi tertinggi pada tahun 1980. Dia terpilih kembali menjadi presiden IOC pada tahun 1989, 1993 dan 1997. Pada 1991, ia dianugerahi gelar Marquis oleh Raja Juan Carlos untuk pengabdiannya dalam gerakan Olimpiade, penghargaan puncak diterimanya pada musim panas 1992 yang sukses menggelar Olimpiade Barcelona.
Pada 1 Oktober 2000, Samaranch mengikuti Olimpiade terakhir sebagai kepala IOC. Dia dalam Olimpiade Sydney disebut: "yang terbaik sepanjang waktu".
Istri Samaranch Maria Teresa Salisachs-Rowe, keturunan dari dinasti tekstil Catalan lainnya, lebih dulu meninggal pada 16 September 2000. Samaranch punya dua anak, Maria Teresa dan Juan Antonio Jr, yang pada Juli 2001 terpilih menjadi anggota IOC.
Tahun-tahun terakhir masa kepresidenannya, Samaranch dirundung masalah kesehatan yang mengharuskan dia dibawa ke rumah sakit di Lausanne pada ulang tahunnya ke 81 pada tanggal 17 Juli 2001. Saat itu karena kelelahan mengikuti kongres IOC di Moskow.
Sehari sebelumnya, ia mengumumkan tokoh dari Belgia Jacques Rogge akan menggantikannya. Dua hari sebelum itu, Samaranch menyatakan Beijing akan menjadi tuan rumah Olimpaide 2008.
Menjadi presiden kehormatan IOC, Samaranch berperan membantu merevolusi sponsor dan penyiaran untuk hajatan besar olahraga ini. Selain itu ikut mencari sponsor global. Dia tetap aktif dalam gerakan bahkan setelah menyerahkan kendali untuk Rogge.
REUTERS| AP| NUR HARYANTO