TEMPO Interaktif, Jakarta - Dua nasib berbeda dialami pecatur Indonesia Grand Master (GM) Susanto Megaranto dan Grand Master Wanita (GMW) Irene Kharisma Sukandar. Susanto (2527) gagal meraih tiket ke kualifikasi Piala Dunia Catur 2011setelah hanya bisa mengumpulkan 5,5 poin pada kejuaraan catur Asia di Subic, Filipina, dan menempati peringkat 18.
Padahal untuk mendapatkan tiket kejuaraan dunia tahun depan harus bisa menjadi lima terbaik di Asia. Hasil ini membuat targetnya sebelum berangkat ke Filipina, masuk lima besar, gagal diraih Susanto.
Lima pecatur Asia yang mendapat tiket dan berhak maju Piala Dunia tahun depan adalah GM Ni Hua (Cina), GM Wesley So (Filipina), GM Abhijeet Gupta (India), GM Zhou Jianchou (Cina), dan GM Le Quang Liem (Vietnam).
Kristianus Liem, Kepada Bidang Pembinaan dan Prestasi Persatuan Catur Seluruh Indonesia (PERCASI) dalam keterangnnya yang diterima Tempo menyebutkan, kegagalan Susanto dibayar pecatur perempuan andalan Indonesia, Irene (2316).
Meski mendapatkan poin sama dengan Susanto, tetapi Irene sukses duduk di peringkat lima pada nomor perempuan. Hadiah yang didapat oleh kedua pecatur andalan Indonesia itu sama, yaitu 900 dolar Amerika.
Pada pertandingan dua babak terakhir, Susanto menang atas pecatur Cina, Wang Chen dan remis saat melawan GM Tejas Bakre (India). Sedangkan, Irene remis saat melawan GMW Nguyen Thi Thanh An (Vietnam) dan menang atas GMW Meenakshi Subbaraman (India).
Dua pecatur Indonesia lainnya, MFW Dewi AA Citra juga mengakhiri dua babak terakhir, remis melawan Al-Zarouni Kholoud Essa (UEA) dan menang dari Akiko Charmaine Suede (Filipina). Citra memperoleh 4 angka, sekaligus menempati ranking 18 dan mendapat hadiah US$ 300.
Sedang MI Nasib Ginting kalah dari MI Oliver Barbosa (Filipina) dan menang dari Allan Macala (Filipina) sehingga membukukan 4 angka sama seperti Citra tetapi dalam ranking berada di peringkat 67.
RINA WIDIASTUTI