Pegolf kawakan Amerika, Kenny Perry, membuntuti Van Pelt dengan 66 pukulan 6 di bawah par. Sementara pegolf Kolombia, Camilo Villegas, yang menjuarai Honda Classic bulan Maret lalu, berada di peringkat ketiga dengan 67 pukulan 5 di bawah par.
Van Pelt, yang menggunakan putter (stick untuk melakukan pukulan putting) tua yang ia perbaharui, membuat birdie (satu pukulan di bawah par) di semua hole yang ber-par 5. Tongkat golf tuanya itu ternyata seperti tongkat ajaib yang membuat pukulan-pukulan yang ia lakukan menjadi terarah.
“Ada banyak lekukan di daerah green (tempat melakukan putting untuk memasukkan bola ke hole). Kamu bisa memukul bola dari jarak dekat tapi kamu bisa melakukan dua putting untuk itu. Sangat licin di sekitar hole. Aku hanya berusaha mendapat keuntungan dari kesempatan yang kupunya, dan ini adalah salah satu padang golf di mana semua berjalan bagus bagiku,” kata pegolf yang baru sekali juara di PGA Tour, yaitu di US Bank Championship pada Juli tahun lalu itu.
Sementara pegolf nomor satu dunia, Tiger Woods, masih belum bisa menunjukkan penampilan terbaiknya. Legenda hidup dunia golf yang sempat istirahat karena skandal seks itu bermain sangat buruk sehingga tercecer di peringkat ke-91 dengan mencatat 74 pukulan 2 di atas par.
Woods sebenarnya sempat membuat birdie di hole ke-10 yang ber-par 5. Tapi dua kali pukulannya juga masuk ke kolam air, empat pukulan jatuh di dekat pohon, dan di hole terakhir pukulannya menghasilkan bogey (satu pukulan di atas par). Hasil ini tentu membuat Woods sangat kecewa. “Aku memukul sisi kiri bola, aku memukul sisi kanan bola, memukul beberapa di bagian tengah. Dan semua ini hanya tentang itu,” katanya.
AP | PGATOUR | ARIS M