TEMPO Interaktif, Jakarta - Tim Jakarta TNI AU gagal membalas kekalahan dari Jakarta BNI 46 dalam gelaran Sampoerna Proliga babak final four putaran II di Surakarta, Jumat (7/5) malam. Setelah di final four putaran pertama di Jakarta kalah 3-0, TNI AU kembali kalah 3-0 dari BNI 46 dan makin memperberat peluang lolos ke grand final. Set pertama mereka kalah 25-20, set kedua 25-19, dan set ketiga 28-26.
Asisten Pelatih Jakarta TNI AU Wahyu mengatakan kelemahan timnya ada pada passing yang kurang akurat. Sisi pertahanan juga dirasa sedikit rapuh. “Sebenarnya kami cuma butuh ketenangan dalam bermain,” katanya kepada wartawan seusai pertandingan, Jumat (7/5) malam. Padahal di Jakarta mereka mampu mengalahkan juara bertahan Jakarta Electric PLN dengan skor 3-0.
Meskipun kembali kalah dan baru membukukan satu kemenangan di final four, wahyu yakin bisa meraih tiket ke babak puncak di Jakarta, 16 Mei mendatang. “Masih ada peluang untuk lolos ke grand final. Lagipula, selisih poin dengan peringkat teratas tidak jauh,” terangnya. Dengan hasil pertandingan ini, Jakarta TNI AU menduduki peringkat terakhir dengan 5 poin. Sementara peringkat teratas ditempati Jakarta Elektrik PLN dengan 7 poin.
Sebenarnya dalam pertandingan tadi, Jakarta TNI AU memberikan perlawanan alot. Bahkan di set ketiga sempat terjadi kejar mengejar angka hingga terjadi tiga kali deuce. Namun akhirnya harus menyerah dengan skor 28-26.
Asisten Pelatih Jakarta BNI 46 Sukirno memuji perlawanan yang diberikan TNI AU. Terbukti di set penentuan timnya harus berjuang keras untuk dapat menundukkan TNI AU. “Kami sempat unggul hingga 8 poin, tapi terus dikejar. Bahkan hingga deuce,” terangnya.
Meskipun menang, dia menilai timnya masih banyak kelemahan. Seperti masih banyak area yang terbuka, pemain kadang kebingungan harus berbuat apa saat ditekan, dan sebagainya. “Tapi kami terus perbaiki. Terutama sebagai persiapan menghadapi lawan-lawan selanjutnya,” katanya.
UKKY PRIMARTANTYO