Guard Lakers, Kobe Bryant, mencetak skor tertinggi dalam pertandingan itu dengan 35 poin. Forward Pau Gasol membukukan double-double dengan 14 poin dan 17 rebound untuk Lakers. Sedangkan Ron Artest dan Derek Fisher masing-masing menambah 20 poin untuk Lakers.
"Kami memainkan pertandingan yang sangat menarik untuk dilihat. Para pemain membuat banyak tembakan bagus dan aku senang bisa menjadi bagian dari ini semua," kata Bryant.
Lakers, juara NBA musim lalu, sebenarnya sangat beruntung bisa menang di markas Jazz. Deron Williams dan kawan-kawan membuat Lakers kewalahan sejak kuarter pertama. Jazz bahkan unggul 54-50 di akhir babak pertama. Di akhir kuarter ketiga, Lakers berbalik unggul dengan skor tipis 82-80. Namun Jazz terus menempel ketat Lakers dalam perolehan skor.
Di akhir pertandingan, saat waktu tersisa tiga detik, Jazz sebenarnya punya dua peluang untuk meraih kemenangan. Saat itu kedudukan sudah 111-110. Peluang pertama diperoleh oleh Williams, namun bola tembakannya masih memantul di ring. Lalu Wesley Matthews -- yang tidak dijaga satu pun pemain Lakers -- melompat untuk melakukan tip in meraih bola pantul tembakan Williams. Namun usahanya sia-sia karena bolanya hanya bergulir di ring dan tidak jadi masuk.
"Ini benar-benar kekalahan yang menyakitkan. Kami sudah bisa menguasai pertandingan dan punya kesempatan untuk menang, tapi semuanya lenyap," kata Williams yang mencetak 28 poin dan sembilan assist di pertandingan itu. Pemain guard Jazz, Kyle Korver, berhasil mencetak 23 poin, 15 diantaranya dihasilkan melalui tembakan tiga angka.
Kini posisi Jazz makin terjepit dan terlihat tidak mungkin mengambil empat game tersisa dari Lakers. Sebab tidak ada satu tim pun dalam sejarah NBA yang bisa berbalik unggul setelah tertinggal 0-3. Jika Lakers berhasil menang di game keempat, maka lawan yang mungkin mereka hadapi di final Wilayah Barat adalah Phoenix Suns. Suns juga sudah unggul 3-0 atas San Antonio Spurs setelah menang 110-96 pada game ketiga di markas Spurs.
AP|NBA|GABRIEL WAHYU TITIYOGA