TEMPO Interaktif, Manila– Mega tarung antara Manny Pacquiao melawan Floyd Mayweather Jr tampaknya akan bisa terwujud. Pacquiao, juara dunia kelas welter versi WBO dan merupakan satu-satunya petinju di dunia yang pernah merasakan tujuh gelar juara di tujuh kelas berbeda, dikabarkan telah mendapat izin dari ibunya untuk melakukan pertarungan terakhir melawan Mayweather Jr yang dijadwalkan digelar pada akhir tahun ini.
Rencana pertarungan kedua petinju top ini memang semakin berdengung akhir-akhir ini setelah Pacquiao memastikan satu kursi di parlemen Pilipina dalam pemilu Senin lalu. Setelah melakukan pertarungan terakhir melawan Mayweather, Pacquiao akan menekuni dunia barunya sebagai politisi.
"Banyak penggemar yang sangat ingin aku bertarung melawan Floyd Mayweather, jadi aku bertanya pada mama apakah kami bisa memberi mereka (para penggemar) satu pertarungan lagi (melawan Mayweather). Dia menjawab oke,” kata Pacquiao, 31 tahun, Kamis (13/5).
Kedua petinju sebenarnya sudah akan bertarung pada 13 Maret 2010. Pertarungan itu batal karena kubu Mayweather -–petinju Amerika Serikat yang tak terkalahkan sepanjang karirnya-- meminta tes anti-doping dengan standar Olimpiade yang menyertakan tes darah. Kubu Pacquaio menolak tes itu dan menganggapnya sebagai sebuah penghinaan. Pertarungan dengan bayaran sekitar Rp 500 miliar untuk masing-masing petinju itu akhirnya tak terwujud.
Masalah itu kemungkinan masih menjadi satu-satunya pengganjal pertarungan yang akan menciptakan rekor bayaran dalam dunia tinju profesional itu. Pada Senin lalu, lembaga anti-doping dunia, World Anti-Doping Agency, mendesak Pacquiao untuk menyetujui tes dengan standar Olimpiade melalui tes darah.
Namun desakan ini masih ditolak oleh kubu Pacquiao. "Manny siap bertarung melawan Mayweather bulan November, tetapi pertarungan itu harus berada di bawah aturan sanksi komisi negara, bukan lembaga lain,” kata Franklin Gacal, pengacara Pacquiao. “Posisi kami masih sama, kami hanya akan mematuhi aturan dari komisi negara, baik di Las Vegas atau di Texas.”
REUTERS|ARIS M