TEMPO Interaktif, Jakarta -Menipisnya peluang mengikuti Asian Games 2010 di Guangzhou, Cina, pada November mendatang membuat Pengurus Besar Persatuan Judo Seluruh Indonesia memfokuskan programnya pada regenerasi atlet.
Sebanyak lima puluh atlet dari tiga lapisan, yaitu pratama tengah, muda, dan utama, kini tengah digodok dalam program pemusatan latihan nasional di daerah Ciloto, Jawa Barat. Sebanyak 50 pejudo tersebut tetap dipersiapkan untuk mengikuti Asian Games.
Namun peluang cabang judo untuk belaga di Guangzhou saat ini memang kecil. Alasannya, pejudo andalan Indonsia, Krisno Bayu, masih menjalani perawatan akibat cedera lutut, sehingga dipastikan tidak bisa bertanding pada kejuaraan tersebut. Bayu adalah satu-satunya atlet judo yang meraih emas pada SEA Games Laos 2009 lalu.
“Kami tetap menyiapkan atlet untuk persiapan Asian Games, apabila akhirnya tidak mendapat jatah kuota atlet ke sana ya tidak masalah,” kata Perry Pantouw, pelatih judo nasional saat ditemui di kantor Komite Olahraga Nasional Indonesia, Jakarta, Selasa (18/5).
Perry mengakui bahwa cabang judo terlambat melakukan regenerasi sehingga terdapat jarak yang jauh antara atlet utama dengan atlet muda dan pratama. Selama ini, Perry menambahkan, tim judo Indonesia hanya mengandalkan atlet utama seperti Peter Taslim, Ira Purnamasari, dan Krisno Bayu. “Sekarang mereka sudah tidak bisa main, sementara atlet di bawahnya belum bisa menggantikan mereka karena masih perlu dibina,” kata mantan atlet judo tahun 1980-an hingga 1990-an itu.
Untuk atlet lapis utama, Perry menambahkan kemungkinan akan menjalani Training Camp selama dua sampai tiga bulan di luar negeri, seperti Taiwan, Mongolia, atau Korea Selatan. Saat menjalani program tersebut, lanjut Perry, mereka akan bertanding di turnamen judo tingkat Asia di Thailand. “Kemungkinan mereka diberangkatkan Agustus dan atlet inilah nanti yang akan disiapkan untuk SEA Games 2011 nanti,” katanya.
ARIS M / RINA WIDIASTUTI