TEMPO Interaktif, Boston:Boston Celtics kembali menunjukkan kehandalannya saat menaklukkan Orlando Magic 94-71 dalam lanjutan final Wilayah Timur Liga Basket Amerika (NBA), Sabtu (22/5) waktu setempat atau Minggu (23/5) waktu Indonesia. Dengan hasil tersebut Celtics kini sudah unggul 3-0 dan hanya butuh satu kemenangan lagi pada playoff yang menggunakan sistem the best of seven untuk maju ke final NBA.
Menghadapi Celtics, Magic benar-benar dibuat tak berkutik. Padahal Magic adalah tim pertama yang sukses melaju ke putaran final Wilayah Timur dengan mengantongi kemenangan 4-0 secara berturut-turut pada dua seri sebelumnya menghadapi Charlotte Bobcats dan Atlanta Hawks. Kini Magic berada dalam kesulitan besar karena belum ada satu tim pun dalam sejarah NBA yang bisa berbalik unggul setelah tertinggal 0-3 lebih dulu.
"Mereka bermain sangat bagus dan kompak. Mereka tampil seperti sebuah tim yang sangat haus gelar juara," kata pemain center Magic, Dwight Howard, yang terlihat frustasi karena pengawalan ketat dalam laga itu dan hanya bisa mencetak tujuh poin.
Ada pun di kubu Celtics, enam pemainnya sukses membukukan poin ganda dalam laga yang berlangsung di stadion TD Garden, Boston tersebut. Pemain veteran, Ray Allen, memimpin timnya dengan 14 poin, enam rebound dan enam assist disusul oleh Paul Pierce yang mengemas 15 angka. Ada pun Kevin Garnett -- yang tampil hanya 23 menit -- dan Rashard Wallace masing-masing membukukan 10 poin.
Glen Davis bangkit dari bangku cadangan dan melesakkan 17 poin untuk Celtics. Sementara pemain guard Celtics, Rajon Rondo, memporak-porandakan pertahanan Magic dan mencetak 11 angka dan 12 rebound.
Kunci kemenangan Celtics adalah mengembangkan sistem pertahanan yang rapat dan membuat Magic kesulitan mencetak poin. Dalam laga itu Magic tercatat hanya 37 persen tembakan yang berhasil. Vince Carter dan Jameer Nelson menjadi pemain dengan skor tertinggi di Magic, masing-masing membuat 15 poin.
Jika Celtics kembali bermain seperti ini pada game keempat, maka mereka diprediksi akan menang lagi dan peluang untuk mengulang sukses seperti pada 2008 saat mereka meraih gelar juara ke-17 makin terbuka. Celtics adalah pemegang gelar juara terbanyak di NBA disusul oleh Los Angeles Lakers dengan sudah 16 kali meraih juara.
Namun pelatih Celtics, Doc Rivers mengatakan perjalanan timnya tidak akan semudah yang dibayangkan. Di final Wilayah Barat, Los Angeles Lakers sudah memimpin 2-0 atas Phoenix Suns dan jadi kandidat terkuat untuk maju ke final NBA. "Untuk saat ini pun kami bahkan belum menyamai apa yang pernah kami tampilkan pada 2008," kata Rivers.
REUTERS|NBA|GABRIEL WAHYU TITIYOGA