Sebelumnya, Indonesia berhasil membungkam Venezuela dengan 3-1 pada pertandingan Kamis malam kemarin. Hasil ini cukup mengejutkan, karena sebelumnya di babak penyisihan grup Indonesia kalah dari Venezuela 3-1.
Kemenangan pertama diraih oleh Silir setelah mengalahkan Ruaida Ezzeddine, 3-1 (11-5, 8-11, 11-5, 11-7). Tetapi kedudukan sempat imbang 1-1 setelah Yudha Ngesti Pratiwi takluk dari Fabiola Ramos 3-0 (6-11, 8-11, 7-11).
Noor Azizah Agustin kemudian berhasil menumbangkan Winberly Montero 3-1 ( 11-3, 11-5, 6-11, 11-6) sehingga Indonesia kembali unggul 2-1. Silir yang turun menghadapi Fabiola Ramos 3-0 (11-9, 11-7, 11-7) memastikan kemenangan Indonesia atas Venezuela menjadi 3-1.
Langkah tim putri ini cukup berat sejak pertandingan grup F devisi II. Dari lima pertaningan melawan tim-tim satu grup, Indonesia hanya bisa menang atas Mesir dengan 3-2. Sedangkan empat pertandingan lainnya, menghadapi tim Lituania , Luxemburg, Serbia dan Venezuela, kalah.
Penurunan prestasi tim putri ini disebabkan latihan persiapan hanya singkat, tiga bulan dan juga para pemain rata-rata belum berpengalaman. Di antara keempat pemain itu, Silir, Agustin, Yudha dan Widya Wulansari, hanya Silir yang pernah maju ke kejuaraan beregu dunia yaitu tahun 2009.
Pelatih nasional putri, Ismu Harinto sehari sebelum berangkat ke Moskow mengakui bahwa persiapan anak asuhannya belum matang. Ia merasa waktu persiapan yang ada terlalu singkat. Untuk mendapatkan hasil maksimal dalam latihan, Ismu menerapkan program terobosan yaitu memperbanyak latihan tanding bersama pemain putra.
ITTF | RINA W