TEMPO Interaktif, New York: Petinju Puerto Rico, Miguel Cotto berhasil menjatuhkan juara bertahan dan seorang rabi Yahudi, Yuri Foreman pada ronde ke-9 untuk meraih gelar WBA kelas super-welter. Kemenangan Cotto diraihnya setelah kembali bertarung di Stadion Yankee untuk pertama kalinya dalam 34 tahun.
Cotto, sukses menguasai pertarungan setelah Foreman terpeleset kemudian terjatuh dua kali pada ronde ketujuh yang mengakibatkan cedera pada lututnya. Foreman berusaha bangkit dan meladeni pertarungan lawannya namun langkah kakinya terbata-bata akibat cedera. Ia kembali terjatuh pada ronde kedelapan yang memperparah cedera pada lututnya.
Melihat petinjunya kewalahan, kubu Foreman berinisiatif melempatrkan handuk putih sebagai tanda berakhirnya pertandingan. Namun wasit Arthur Mercante Jr memutuskan untuk melanjutan pertarungan setelah ia tidak mengetahui siapa yang melemparkan handuk ke atas ring.
Mercante baru memutuskan untuk mengakhiri pertarungan pada ronde kesembilan setelah pukulan hook kiri Foreman mendarat ke tubuh Foreman, yang sempat terpojok di tali kemudian terjatuh. “Saya melihat kepada layar televisi dan melihat pelatih Foreman melemparkan handuk putih ke atas ring. Wasit mengatakan seseorang dari luar ring telah melemparkan handuk,” kata Cotto mengomentari peristiwa pelemparan handuk yang dilakukan kubu Foreman.
Foreman yang rekor bertandingnya berkurang menjadi 28-1 dalam upaya pertama dalam mempertahankan gelarnya mengakui kemenangan Cotto. “Saya berusaha bergerak ke sana kemari. Namun saya merasakan kepedihan yang sangat pada lutut kiri yang membuat saya tidak banyak bisa bergerak,” keluhnya.
Menang, Cotto menambah kemenangannya menjadi 35-2. Ia menambah rekor gelarnya sebagai juara super-welter setelah sebelumnya meraih gelar dunia kelas welter dan ringan-welter.
REUTERS | AP | BAGUS WIJANARKO