TEMPO Interaktif, Makassar - Kejuraan Bilyar Gunness World Series ketiga yang digelar di Mall Panakkukang, Makassar, pada 9-11 Juni tidak diikuti tuan rumah, Makassar. Kepastian tersebut diutarakan Sekertaris Persatuan Olahraga Billiar Seluruh Indonesia (POBSI), Andi Kurnia.
“Memang kami juga menyayangkan, Makassar yang menjadi tuan rumah tidak dihadiri satupun atletnya. Harusnya dia segera berbenah diri,” Andi yang disambut aplaus seluruh atlet, Selasa (8/6).Saat sesi Tanya jawab dengan sejumlah wartwan di Ballroom Diamond Mall Panakkukang, dia menyatakan dari 32 peserta yang diikuti oleh lima propensi di Kawasan Indonesia Timur masing-masing Pontianak, Ambon, Papua, Manado dan Palu. Hanya Makassar selaku tuan rumah yang absen. Sebab sudah lima tahun kepengurusan POBSI Makassar vakum. Dan kabar terakhir yang ia dengar baru di mulai.
Dijelaskannya, dalam kejuaraan ini, peserta tidak lagi disuguhkan dengan istilah bola delapan atau sembilan, melainkan aturan baru yang dipergunakan yakni menggunakan bola sepuluh. Tehnisnya pemain tersebut yang menentukan bola berapa yang akan di masukkan ke lubang kemudian wasit menyampaikan hal ini ke pada panitia.
"Biasanya, kan yang kita tahu, bola delapan dan sembilan saja. Permainan ini tidak dipakai lagi di kejuraan karena banyak ditemui kecurangan-kecurangan,” ucapnya. Brand Manajer Gunness, Ken Holing, mengatakan kejuraan ini serentak di gelar di tiga kota yakni Medan dan Surabaya kota sejak 17 april lalu.
Salah satunya adalah Makassar karena diniai cukup berpotensi, namun sayang tak satupun atletnya yang ikut dalam ivent kali ketiga ini. Dari 32 peserta, nantinya hanya empat saja yang masuk dalam babak grand final yang dilakasanakan di Jakarta pada tanggal 29 juli hingga 1 agustus mendatang.
Untuk bertemu dengan 32 atlet dunia. Salah satunya yang dimiliki Indonesia adalah Alex Pagulayan. “Intinya kami mencari bibit-bibit muda berpotensi. Apalagi olahraga ini sudah dikenal sejumlah kalangan,” ujarnya.
ARDIANSYAH