Christo yang mendapat hadiah senilai US$ 10 ribu atau Rp. 90 juta itu mengaku terkejut dengan prestasi yang ia raih kali ini. Pada turnamen serupa di Bandung minggu lalu, Christo hanya sampai di babak semifinal. Dengan hasil kemenangan ini, diperkirakan peringkat Christo bakal meroket dari peringkatnya sekarang 1710 menjadi sekitar 600-an dunia.
“Kami bangga memliki petenis seperti Christo, karena sudah beberapa tahun terakhir tidak ada petenis Indonesia yang bisa menjadi juara di turnamen bertaraf internasional,” kata Harijanto, pengurus teras Pengurus Daerah Persatuan Tenis Lapangan Indonesia (Pelti) Tarakan.
Direktur Turnamen, Teddy Tandjung yang juga merupakan mantan petenis nasional mengaku tidak menyangka Christo bisa menjadi. “Saya pikir ini prestasi yang luar biasa, beberapa tahun terakhir prestasi petenis Indonesia paling hanya sampai babak ketiga atau malah banyak yang gugur di kualifikasi,” kata Teddy.
Setelah turnamen ini, Christo akan kembali berlaga di turnamen Men's Future seri tiga Sprortama Tegal yang akan berlangsung di lapangan tenis terbuka Wisanggeni di kota Tegal, Jawa tengah, 13-20 Juni. Babak utama akan mulai berlangsung hari Selasa besok.
RINA WIDIASTUTI