TEMPO Interaktif, Los Angeles - Tampil di markasnya sendiri, Staples Center, Los Angeles Lakers, bermain agresif dan sukses menggilas Boston Celtics 89-67 pada game keenam final Liga Basket Amerika (NBA), Selasa (15/6) waktu setempat atau Rabu (16/6) waktu Indonesia.
Dengan hasil ini Lakers yang merupakan juara bertahan NBA menyamakan kedudukan 3-3 dan memaksakan game ketujuh yang akan kembali berlangsung di Los Angeles pada 17 Juni mendatang.
Trio Lakers, Kobe Bryant, Pau Gasol, dan Ron Artest menjadi kunci kemenangan tim. Bryant memimpin timnya dengan 26 poin, 11 rebound, dan empat steal. Gasol mengemas 17 angka dan 13 rebound sedangkan Artest menambah pundi skor timnya dengan 15 poin. Para pemain cadangan Lakers pun lebih produktif dengan membukukan 25 poin ketimbang Celtics yang hanya mengemas 13 angka.
Di kubu Celtics, Ray Allen mencetak skor tertinggi dengan 19 poin disusul oleh Paul Pierce yang mengemas 13 angka. Kevin Garnett yang bermain selama 31 menit sangat kewalahan menembus pertahanan ketat Lakers dan hanya mampu melesakkan 12 poin. Guard Celtics, Rajon Rondo, yang tampil sangat lincah pada dua game sebelumnya di Boston, kali ini kesulitan bergerak karena penjagaan ketat dari pemain vetaran Lakers, Derek Fisher.
Celtics yang sudah unggul 3-2 di final ini hanya butuh satu kemenangan lagi untuk menjadi juara. Namun Lakers ternyata berhasil membuyarkan mimpi Celtics untuk merengkuh trofi juara lagi setelah 2008.
"Ini kemenangan yang sangat indah. Kami melakukan pekerjaan dengan sangat baik, mengerahkan semua yang kami bisa untuk membuat pertahanan yang solid," kata Bryant.
Mengalami kekalahan dengan selisih 22 poin menjadi pukulan telak bagi seluruh anggota Celtics yang sebelumnya tampil gemilang dan menang pada dua game sebelumnya di Boston.
Lakers sudah memimpin sejak awal pertandingan dan menutup babak pertama dengan skor 51-31. Sejak saat itu Celtics tak pernah bisa melampui Lakers. Celtics bahkan mendapat masalah besar kedua saat pemain center, Kendrick Perkins, terjatuh dan mengalami cedera lutut. Dengan kondisi seperti itu, Perkins diragukan bisa membela Celtics di game terakhir nanti.
Tahu bahwa mereka tak mungkin menang, Celtics memilih mengistirahatkan para pemain utamanya saat pertandingan tersisa tiga menit lagi. Garnett, Allen, Pierce, dan Rondo terlihat duduk di bangku pemain di pinggir lapangan dengan wajah muram tak banyak bicara. Sebaliknya, di kubu Lakers terlihat kegembiraan dan canda tawa antar pemainnya menyambut kemenangan mereka.
Game ketujuh akan menjadi penentuan siapa yang akan jadi juara NBA musim ini. Ini adalah kali pertama sejak 2005 juara bertahan NBA harus bermain di babak final hingga game terakhir. Lakers dan Celtics adalah dua tim dengan rivalitas tinggi sejak NBA digelar. Lakers kini memburu gelar juara yang ke-16 sementara Celtics berjuang untuk meraih trofi juara yang ke-18.
AP| NBA| GABRIEL WAHYU TITIYOGA