Pada awal pertandingan, kubu Celtics memperketat pertahanan. Bintang Lakers, Kobe Bryant dijaga ketat oleh Paul Pierce, Kevin Garnett, dan Ray Allen, sehingga tidak bisa bergerak dengan leluasa mencetak poin. Sebaliknya, tim asuhan Doc Rivers terus mengumpulkan pundi-pundi poin.
Paul Pierce mengemas 11 poin di babak pertama, membuat Celtics unggul 40-34 sampai akhir babak kedua. Di kuarter tiga, Lakers berhasil memperkecil jarak menjadi 57-53. Dan pada pertengahan kuarter keempat, Lakers berhasil menyamakan kedudukan dan akhirnya unggul hingga pertandingan berakhir dengan 83-79.
Tembakan tiga angka yang dicetak Derek Fisher menjadi momentum penting dimana Lakers akhirnya menyamakan poin menjadi 64-64. Sejak itu, keadaan berbalik dan Lakers terus memimpin.
Bryant memimpin timnya dengan 23 poin, 15 rebound dan 2 asist. Ron Artest menjadi penyumbang terbanyak kedua, 20 poin, 5 rebound, 1 asist. Paul Gasol mengemas 19 poin, 18 rebound, dan 4 asist.
“Pertandingan ini yang paling sulit, aku begitu menginginkan kemenangan di sini, dan sempat gagal. Tapi rekan-rekan setim mendukungku,” kata Bryant.
Sebelumnya, Lakers sempat tertinggal 3-2 dari rivalnya, Celtics. Namun, di game keenam lakers bermain ngotot dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 3-3 sekaligus memaksa game ketujuh. Pada game terakhir ini, tim asuhan Pill Jackson keluar sebagai pemenang NBA keenam belas kali mendekati rekor Celtics yang mengemas tujuh belas kali juara NBA.
AP | RINA W