TEMPO Interaktif, Jakarta - Pengurus Pusat Persatuan Tinju Amatir Seluruh Indonesia (PP Pertina) ngotot mengirimkan atlet tinjunya berlaga di Asian Games 2010 di Guangzhou, Cina, November mendatang. Keinginan ini dilatarbelakangi sejarah kejayaan cabang tinju meraih emas di Asian Games 1990 oleh Pino Bahari dan dua perak di Asian games 1998 di bangkok melalui Willem Papilaya dan Hermensen Ballo.
“Makanya kami ingin mengusulkan kirim atlet tinju berlaga di Asian Games nanti,” kata Pulo Pardede, Sekretaris Jenderal PP Pertina, Senin (28/6). Untuk menentukan petinju yang layak maju ke Guangzhou, PP Pertina telah melakukan seleksi sejak Januari lalu dan memilih 34 petinju amatir.
Mereka akan mengikuti seleksi di Gelora Bung Karno Senin dan Selasa ini untuk diambil 17 atlet, untuk kemudian diseleksi lagi menjadi tiga yang terbaik. “Kami proyeksikan tiga yang maju,” kata Pulo. Pulo berkeyakinan Indonesia bisa mendulang medali di Asian Games nanti dari cabang tinju. “Tapi bukan emas,” katanya. Apabila tolak ukurnya emas, lanjt Pulo terasa sulit.
Walaupun cabang tinju tidak termasuk dalam tujuh belas cabang yang diproyeksi KONI saat ini, tetapi PP Pertina tetap mempersiapkan atletnya. Pulo berencana akan meyakinkan KONI agar merestui niatnya.
“Mudah-mudahan dalam waktu dekat ini bisa dipaparkan di hadapan Ketua Umum KONI,” kata Pulo yang juga menjadi Wasit Internasional AIBA (Federasi Tinju Internasional).
RINA WIDIASTUTI