TEMPO Interaktif, Surakarta :Menteri Pemuda dan Olahraga Andi Alfian Malarangeng menargetkan Indonesia dapat menjadi juara umum Kejuaraan Terjun Payung Asia Oseania ke-13, yang diselenggarakan di Surakarta pada 4-10 Juli 2010. Menurutnya, keuntungan sebagai tuan rumah harus betul-betul dimanfaatkan oleh para atlit untuk menjadi yang terbaik.
“Saya rasa kemampuan atlit-atlit penerjun payung kita tidak kalah dengan negara-negara lainnya,” katanya kepada wartawan, seusai membuka kejuaraan, Minggu (4/7) siang. Apalagi dengan status sebagai tuan rumah, yang diyakini dapat membangkitkan semangat bertanding para atlit.
Lawan terberat menurut Andi akan datang dari Arab Saudi dan Kazhakstan, yang memiliki jam terbang terjun payung tinggi. “Tapi tentu saja negara-negara tetangga kita seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand tidak akan mau kalah begitu saja,” ucapnya.
Indonesia sendiri akan terjun di tiga nomor yang di pertandingkan. Yaitu ketepatan mendarat, kerjasama di udara,dan kerjasama antara parasut. Wakil ketua panitia Effendi Soen menerangkan ada 15 negara yang turut dalam kejuaraan. Seperti Australia, Bahrain, Cina, Irak, Yordania, Jepang, Singapura, Malaysia, Arab Saudi, Kazhakstan, dan Thailand.
“Ketepatan mendarat dilakukan oleh penerjun setelah sebelumnya terjun dari ketinggian seribu meter. Semakin tepat, nilainya makin besar,” ujarnya. Sementara kerjasama di udara dilakukan dengan membentuk berbagai formasi yang menarik selama 35 detik. Kemudian, kerjasama antara parasut oleh dua penerjun yang dilepas pesawat dari ketinggian 2 ribu meter.
Sebanyak 170 peserta dari 15 negara ambil bagian dalam kejuaraan yang juga diramaikan negara non anggota Asiania seperti Belgia, Kanada, dan Polandia.
UKKY PRIMARTANTYO