TEMPO Interaktif, Tegal - Juara bertahan tunggal putra Djarum Sirkuit Nasional (Djarum Sirnas) Bulutangkis Tegal 2009, Fauzi Adnan, bertekad untuk mempertahankan gelar juaranya. Fauci sukses menjadi juara pada kejuaraan yang sama dengan total hadiah Rp 165 juta pada tahun lalu, dengan menumbangkan pemain senior, Budi Santoso.
Keinginan ini ia sampaikan usai menang dua game langsung atas Siswanto dalam pertandingan yang digelar Selasa (13/7) sore. Atlet Bulutangkis yang baru berhasil mengoleksi satu dari lima gelar Djarum Sirnas sore tadi berhasil mengatasi Siswanto dengan keunggulan 21-18 di game pertama, dan 21-8 pada game kedua.
“Tadi game pertama memang agak kendor, soalnya saya ingin adaptasi sama lapangan,” ungkap Fauzi usai bertanding. Mantan juara umum dalam turnamen yang sama tahun lalu ini memang diunggulkan di tempat pertama yang diprediksikan akan bertemu pemain senior asal Persatuan Bulutangkis Mutiara, Budi Santoso.
Fauzi berhasil menang di tiga pertemuan terakhirnya melawan Budi dan ia pun dipastikan bersiap untuk pertarungan final ini. “Tapi yang jelas saya harus tetap waspada,” ujar Fauzi tak mau gegabah.
Ia memprediksikan akan bertemu Tommy Sugiarto yang dianggap akan menjadi lawan terkuat, bila mereka bertemu di final. Alasan ini didasarkan pada pengalaman saat bertanding di gelar junior.
Dalam babak ketiga sendiri, Fauzi akan menghadapi Masao Watanabe asal Jepang. Masao yang seharusnya berhadapan dengan Sakti Kusumah pada hari ini, lolos ke babak ketiga tanpa harus memeras keringat setelah Sakti batal ikut serta di rangkaian Djarum Sirnas ketiga.
Selain Sakti dan Alamsyah, atlet tunggal putra lainnya yang membatalkan keikutsertaannya adalah Ahmad Rivai dari PB Ratih Banten.
“Sampai saat ini belum ada keterangan yang jelas tentang batalnya beberapa pemain tersebut untuk berlaga di GOR Sinar Mutiara ini,” ujar Arpian, Menejer Promosi Nasional PT Djarum.
Namun, menurut Arpian, absenya sejumlah atlet tersebut tak membuat sejumlah pertandingan yang ada menajdi lesu. Hal ini diyakini oleh Arpian oleh laga dari Senatria yang kini telah kembali membela PB SGS Elektrik,yang harus bermain rubber game atas Hermansah dari Pelatnas.
Senatria unggul jauh 21-11 di game pertama, dan harus menyerah di game kedua dengan 16-21. Di game ketiga, Senatria yang sudah unggul 20-10. “Ia harus kehilangan delapan angka berturut-turut sebelum akhirnya bisa menutup pertandingan ini dengan 21-18,” ujar Arpian.
EDI FAISOL