TEMPO Interaktif, Jakarta - Mantan sprinter 100 meter andalan Indonesia, Purnomo Muhammad Yudhi, terpilirh menjadi ketua Indonesia Olympian Assosiation (IOA). Semifinalis Olimpiade 1984 Los Angeles ini terpilih secara aklamasi melalui sidang pembentukan pengurus yang digelar di kantor KONI, Jakarta, Kamis (5/8).
Purnomo mengaku akan segera membentuk pengurus IOA sesegera mungkin sesuai amanat sidang, maksimal sebulan ke depan. Pengurus itu akan bertugas sampai empat tahun ke depan.
“Setelah kepengurusan lengkap kami akan segera lapor ke WOA (World Olympian Asosiation),” kata Purnomo yang mengaku akan memilih pengurus yang bisa bekerja sama dengannya.
Target selanjutnya yang akan dikerjakan Purnomo, yaitu menyusun Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga. Ia mentargetkan dalam waktu tiga bulan, AD/ART beres. Tahapan kemudian, Purnomo ingin IOA melengkapi bank data semua atlet Indonesia yang pernah berlaga di Olimpiade. “Yang sudah tercatat baru 192, sisanya akan segera didata,” katanya.
IOA, kata Purnomo, akan memprioritaskan gerakan memajukan pendidikan dan kesejahtaraan para olympian Indonesia. Untuk bisa melaksanakan fungsinya, IOA akan bekerja sama dengan KONI dan KOI, Kementerian Negara Pemuda dan Olahraga, serta Dinas Pendidikan Nasional, dan Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat yang membidangi olahraga. Selain itu, akan terus memotivasi atlet yang masih aktif agar lebih berprestasi di Olimiade.
Ketua Umum Persatuan Atletik Seluruh Indonesia, Muhammad Bob Hasan, mendukung terpilihnya Purnomo sebagai ketua IOA. “Dia harus mempromosikan gerakan Olympian,” kata Bob yang menilai mantan atlet lari ini mempunyai jiwa kepemimpinan.
Pada sidang pembentukan pengurus itu, hadir 37 mantan atlet Olympiade, seperti petenis Yayuk Basuki, mantan pelari Mardi Lestari, mantan atlet panahan Nurfitriana, mantan pebulutangkis Rosiana Tendean. Pembukaan sidang dipimpin ketua KONI sekaligus KOI, Rita Subowo.
RINA WIDIASTUTI