TEMPO Interaktif, Stockholm - Sprinter asal Amerika Serikat, Tyson Gay, berhasil membuktikan pelari tercepat sejagat saat ini, Usain Bolt, bisa dikalahkan. Gay mampu berlari lebih cepat dari Bolt dalam lomba 100 meter dalam ajang Diamond League di lintasan Olympic Stadium, Stockholm, Swedia, dengan catatan 9,84 detik.
Kedua sprinter papan atas dunia ini berlari berdampingan di lintasan empat dan lima. Balapan sempat diulang dua kali karena ada kesalahan start. Gay langsung melesat melewati Bolt dan berhasil keluar sebagai pemenang. Bolt sendiri membukukan waktu hanya 9,97 detik dan ini adalah kekalahan pertama pelari Jamaika itu dalam 15 final lomba lari di Diamond League.
"Aku tahu Usain Bolt tidak dalam kondisi terbaiknya. Tapi aku tetap senang karena sangat penting mengalahkan orang seperti dia. Tubuhku terasa sangat baik dan aku punya motivasi yang kuat. Saat start semuanya terlihat bagus dan harus diakui aku terkejut tidak melihat Bolt ada di depan setelah setengah balapan," kata Gay.
Bolt mengakui penampilannya memang tak terlalu baik. "Hasil balapan tadi menunjukkan aku tidak berada dalam kondisi terbaik," kata Bolt. "Aku bukanlah orang yang tak terkalahkan dan hasil pertandingan kali ini menunjukkan hal itu dengan jelas."
Namun Bolt mengatakan kekalahannya hanya akan terjadi pada kompetisi tahun ini karena ia memang sedang manyimpan kemampuannya untuk musim depan. "Aku memberikan kemudahan musim ini. Jika kau tak bisa mengalahkanku musim ini, maka kesempatan tak akan terjadi lagi karena tahun depan adalah saatnya kejuaraan," kata Bolt.
Bolt adalah pemegang rekor dunia lari nomor 100 meter dengan mencatatkan waktu 9,58 detik pada Kejuaraan Dunia di Berlin, Jerman, Agustus tahun lalu. Setelah kejuaraan itu catatan waktu Bolt terus menurun meski dia tetap menjadi sprinter tercepat sejagat karena para pesaingnya termasuk Gay dan rekan senegaranya, Asafa Powell, belum bisa melampauinya.
Penampilan Bolt tahun ini sebenarnya tidak terlalu buruk setelah ia membukukan catatan waktu 9,82 detik di Lausanne, Swiss. Bolt juga pemegang rekor lari di Olimpiade 2008 dan berhasil meraih medali emas di nomor 100 dan 200 meter. Ia adalah orang pertama yang sukses mendapatkan emas di dua nomor sprint bergengsi itu setelah Carl Lewis pada 1984.
AP|REUTERS|GABRIEL WAHYU TITIYOGA