McGrady berharap bisa pulih dan kembali menjadi pemain yang disegani di Liga Basket Amerika bersama Pistons. "Aku belum terlalu tua dan baru 31 tahun. Tak ada seorang pun yang bisa mencuri talentaku. Aku masih punya banyak keahlian yang bisa ditunjukkan," kata McGrady setelah menandatangani kontrak kerja barunya bersama Pistons, Senin (16/8) atau Selasa (17/8) waktu Indonesia.
Kontrak McGrady bersama Pistons sebagai pemain bebas bisa dibilang kecil bila dibandingkan dengan yang pernah ia dapat di Rockets. Ketika baru pindah ke Rockets pada 2004, ia sudah menerima bayaran sebesar US$ 14 juta dan melonjak menjadi US$ 20 juta pada 2008. Tapi sebagai pemain yang baru sembuh dari cedera parah, mendapatkan kontrak baru adalah sebuah keberhasilan untuk McGrady.
Sepanjang dua tahun terakhir, pemain yang pernah tujuh kali tampil di All Stars itu hanya bisa bermain dalam 65 pertandingan akibat cedera lutut. Dalam 24 pertandingan bersama New York Knicks musim lalu McGrady hanya mencetak rata-rata 9 poin setiap bertanding. Hal ini tentu menjadi ironi bagi pemain yang pernah menjadi top scorer NBA selama dua musim sejak 2002 ketika ia masih bermain untuk Orlando Magic.
Saat memperkuat Rockets, pemain berpostur 2,03 meter itu masih menjadi penembak jitu dan mampu membuat 24 poin setiap pertandingan. Lalu ia terkena cedera di punggung ditambah dengan operasi di lutut membuat permainannya menurun. Absen panjang McGrady ditambah dengan cedera yang juga diderita oleh pemain center Yao Ming membuat Rockets terpuruk musim lalu.
Bersama Pistons, McGrady yakin penampilannya akan membaik. "Aku baru saja sembuh dan tak cukup sehat untuk bermain hebat seperti dulu lagi pada musim ini. Mungkin tak akan ada lagi aksi slam dunk di atas pemain lain, tapi aku masih bisa melesakkan bola itu ring. Saat belum pulih musim lalu, aku masih bisa memenangkan dua-tiga pertandingan untuk Knicks dan aku akan melakukan yang lebih baik nanti," kata pemain yang juga kerap dipasang sebagai forward.
AP|NBA|GABRIEL WAHYU TITIYOGA
