TEMPO Interaktif, Jakarta - Sempat terancam tidak bisa ikut kejuaraan dunia yang akan berlangsung mulai pekan depan di Paris, Prancis, ganda putra Markis Kido/Hendra Setiawan kini diangap sebagai pemain Indonesia yang berpotensi juara. Kido/Hendra memang sudah beberapa bulan ini mengalami paceklik prestasi. Tapi, sebagai ganda putra peringkat dua dunia, pasangan ini tetap dianggap sebagai pasangan terkuat yang dimiliki Indonesia.
“Kita masih akan mengandalkan pemain-pemain senior yang ada untuk kejuaraan dunia. Untuk ganda putra ya Kido/Hendra,” kata Sekretaris Jenderal Prestasi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Jacob Risdianto di Jakara, Selasa (17/8). “Saya harap mereka bisa memberi prestasi terbaik bagi Indonesia.”
Kido/Hendra, juara dunia 2007 dan peraih medali emas Olimpiade Beijing 2008, kali ini menjadi unggulan kedua di bawah pasangan Malaysia, Kean Keaf Koo/Boon Heng Tan. Dua ganda ini berada di blok yang berbeda untuk menuju ke final.
Kido/Hendra berada satu jalur dengan Choong Tan Fook/Lee Wan Wah (Malaysia), Gan Teik Chai/Tan Bin Shen (Malaysia), Ko Sung-hyun/Yoo Yeon-seong (Korea Selatan), dan juara bertahan asal Cina, Cai Yun/Fu Haifeng, yang kali ini menjadi unggulan keenam. Sedang para pebulutangkis tangguh yang berada di jalur yang sama dengan Kean Keaf Koo/Boon Heng Tan adalah Alven Yulianto/Hendra Gunawan (Indonesia), Guo Zhengdong/Xu Chen (Cina), dan juara All-England asal Denmark, Lars Paaske/Jonas Rasmussen.
Kido/Hendra berhasil mengalahkan Kean Keaf Koo/Boon Heng Tan di final SEA Games Laos Desember tahun 2009. Kemenangan itu bisa menjadi modal bagi Kido/Hendra jika keduanya kembali bertemu di final.
Pasangan Kean Keaf Koo/Boon Heng Tan sendiri dikabarkan masih memiliki masalah menjelang dimulainya Kejuaraan Dunia. Mereka dinilai bermain terlalu lambat di setiap awal pertandingan. Pelatih Malaysia, Pang Cheh Chang, menyatakan kecenderungan ini bisa membahayakan peluang ganda nomor satu dunia itu.
“Kadang-kadang mereka sulit untuk memukul dengan benar,” kata Cheh Chang seperti dilansir The Star. “Ini bisa berbahaya karena akan mempengaruhi kepercayaan diri mereka. Aku harap mereka akan bertanding di turnamen ini dengan sikap yang benar sejak awal.”
ARIS M