“Kalau soal teknik, Macho tidak kalah. Bahkan saya berani menjagokan Macho sebagai pemenang, kalau lawannya memiliki tinggi badan sama,” Kata Wahyu Hangono, Sekretaris Jenderal Taekwondo Indonesia usai menyaksikan pertandingan. Menurutnya, Macho kalah jangkauan.
Macho telah berusaha bermain maksimal. Di awal pertandingan, atlet asal Sumatera Selatan telah mencoba bermain agresif untuk mendapatkan poin di ronde pertama. Tetapi ia mengalami kesulitan mengimbangi lawan karena postur badannya yang jauh lebih kecil.
Walaupun sempat terkena tendangan ke arah kepala, Marco tidak menyerah begitu saja. Ia tetap berusaha melawan dan mengejar ketertinggalan poin di ronde kedua. Namun, perjuangannya harus berhenti setelah ronde ketiga atlet Cina itu mendapatkan angka sempurna dan memenangkan pertandingan pada skor 2-7.
“Andai saja Macho tidak bertemu dengan lawan yang postur nya lebih tinggi, dia bisa mencapai semifinal,” Kata Wahyu. Hasil pencapaian Macho di ajang Olimpiade remaja ini akan menjadi cambuk untuk mendorong pembinaan atlet usia remaja.
RINA WIDIASTUTI