TEMPO Interaktif,Jakarta:Kota Samarinda, Kalimantan Timur akan menjadi tuan rumah kejuaraan bulu tangkis internasional Indonesia Grand Prix Gold yang berlangsung mulai 12-17 Oktober mendatang. Turnamen bulutangkis tingkat tiga yang diselenggarakan di Stadion Bulu Tangkis Palaran ini menyediakan hadiah sebesar US$ 120 ribu atau sekitar Rp 1,8 miliar dan mengundang 33 negara sebagai peserta.
Ketua Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia, Djoko Santoso, menyatakan turnamen ini merupakan laga internasional terbesar yang pertama diadakan di Tanah Air. "Kami akan memberikan dukungan penuh. Turnamen ini sangat berguna untuk perkembangan bulu tangkis Indonesia dan mencari atlet muda untuk dibina," kata Djoko.
Penyelenggaraan turnamen ini menelan biaya sebesar Rp 14,2 miliar. Meski biaya yang dipakai besar, penyelenggaraan turnamen ini tidak akan mendapat bantuan dana daerah Kalimantan Timur. "Kami sepakat tidak menggunakan dana daerah dan murni mencari sponsor. Bank Kaltim bersedia menjadi sponsor utama dengan mengucurkan dana Rp 4 miliar," kata Ketua Umum Turnamen, Farid Wadjdy.
Meski baru pertama kali digelar, turnamen ini dimasukkan dalam perhitungan nilai untuk pemeringkatan pebulutangkis dunia. Setiap pemain yang ikut di turnamen ini bisa mendapatkan kesempatan untuk bertanding dalam kejuaraan dengan level yang lebih tinggi. "Undangan sudah kami sebarkan dan pengundian akan dilakukan pada akhir September nanti. Kami berharap ada pemain top dunia yang bisa tampil di turnamen ini," kata Ketua Pelaksana Pertandingan Mimi Irawan.
Namun penyelenggaraan turnamen ini ternyata bersamaan dengan pemilihan umum kepala daerah Samarinda yang seharusnya dilakukan pada 2 Agustus lalu. "Turnamen ini sudah ditetapkan sejak tahun lalu, tapi waktu pemilukada ternyata mundur jadi 12 Oktober. Kami sudah melakukan koordinasi dengan pihak keamanan dan mereka menyatakan akan mendukung acara ini," kata Farid.
Djoko menyatakan pihak keamanan memang sudah memberikan sinyal positif bahwa turnamen ini bisa digelar di Samarinda meski bersamaan dengan pemilukada. "Kamis lalu saya berkunjung ke sana dan melakukan pembicaraan dengan gubernur. Untuk sementara kami sudah mendapat ijin dari kepolisian apalagi ini membawa nama Indonesia juga," katanya. "Situasinya akan kondusif dan nanti diatur jadwalnya agar bisa disesuaikan dengan pemilukada."
GABRIEL WAHYU TITIYOGA