“Kami masih terus seleksi, rencananya dua pemain Amerika Serikat dan dua pemain Asia, ditambah satu lagi pemain blasteran Asia-Eropa,” kata Fictor Gedeon Roring, Kepala Pelatih Satria Muda, di kawasan Senayan, Senin (23/8). Targetnya, lanjut Fictor, maksimal tim untuk ABL sudah mulai latihan pertengahan September.
Saat ini, pemain lokal yang sudah pasti akan bertanding di ABL, adalah Mario Wuysang, Rian Ferdian, Muhammad Firmansyah, dan Abdul Fatah. Keempat pemain itu akan dipadukan dengan lima pemain asing dan tiga pemain lokal tambahan. Sementara ini, kata Fictor, empat pemain ABL masih berlatih bareng tim Liga Basket Nasional (NBL).
Wuysang mengaku siap bermain di ABL lagi bersama Satria Muda seperti tahun lalu. Tetapi kali ini, ia menjadi pemain lokal andalan karena pemain inti Satria Muda tidak turun di ABL akibat larangan bermain rangkap dari NBL. “Tidak masalah bermain dengan pemain asing,” katanya.
Pada kompetisi nanti, Wuysang dan kawan-kawan akan bertanding melawan lima tim lain, yaitu Philiphine Patriots (Philipines), Brunei Baracudas, KL Dragon (Malaysia), dan Thailand Cobras (Thailand), dan Singapore Slingers (Singapura). Tim Thailand didominasi oleh pemain nasional yang disiapkan untuk SEA Games 2011 nanti. Beberapa pemain nasional Filipina juga memperkuat Patriots.
Ketua Umum Persatuan Boal Basket Seluruh Indonesia, Noviantika Nasution, menyesalkan tidak bisa turunnya pemain nasional dari Satria Muda di ABL karena aturan NBL. “Tahun depan kami akan berupaya agar NBL tidak bareng ABL,” kata Noviantika.
Sistem kompetisi ABL musim 2010-2011 ini tidak mengalami perubahan, tetap menggunakan format laga home-away. Masing-masing klub akan bertemu tim lawan sebanyak tiga kali pertandingan. Empat klub terbaik akan lolos ke babak playoff untuk memperebutkan tiket grand final. Sebagai pertandingan pembuka Cobras akan melwan KL Dragon di kandang Cobras.
Pendiri ABL, Dato Sri Fernandes memastikan kompetisi ini telah mendapat legitimasi dari Federasi Basket Internasional Asia (FIBA) serta South East Asia Basketball Association (SEABA). Bahkan, ABL telah menjadi agenda tahunan kalender FIBA. “Berkat dukungan dan kerjasama dari semua, ABL sudah masuk kalender resmi FIBA,” katanya.
RINA WIDIASTUTI