Wozniacki sempat membuat para penonton kawatir ketika mendapat perawatan pada punggungnya. Saat itu, petenis berusia 20 tahun itu sedang tertinggal 3-4. Tapi setelah mendapat perawatan, Wozniacki justru tampil bagus dan merebut game tersisa untuk menutup set pertama.
“Aku berkata pada diriku sendiri, kukatakan bahwa aku ingin bermain, maka gerakkan kaki dan teruslah bermain,” kata Wozniacki. “Aku tentu saja tidak ingin bermain tiga set, aku ingin menang dua set saja,” lanjutnya.
Di set kedua, Wozniacki mengendalikan penuh jalannya permainan. Ia hanya memberi satu game bagi Cibulkova sebelum akhirnya menyudahi permainan di set kedua dengan angka 6-1.
Kemenangan ini akan membawa Wozniacki langsung melaju ke babak perempat final. Di babak perempat final ini, petenis nomor dua dunia itu akan berhadapan dengan petenis Italia, Flavia Pennetta yang mengalahkan petenis Belarusia, Olga Govortsova, 6-3, 6-2. Selain Pennetta, kemenangan juga diraih petenis Rusia, Elena Dementieva, yang menyingkirkan petenis Ukraina, Kateryna Bondarenko, 7-6 (4), 6-7 (5), 6-4.
Bagi Dementieva, yang saat ini menduduki peringkat ke-13 dunia, kemenangan atas Bondarenko merpakan yang pertama sejak 2008. Ia mengaku gembira dengan kemenangan ini, terutama setelah ia menghabiskan waktu berminggu-minggu untuk menyembuhkan cedera otot betisnya pada bulan Juni selama penyelenggaraan grand slam lapangan tanah liat Prancis Terbuka. Kemenangan ini membuat Dementieva merasa percaya diri menghadapi Amerika Serikat Terbuka.
“Aku selalu bisa berharap bermain di musim panas untuk mendapatkan kembali kepercayaan diriku,” katanya. Dementieva akan bertemu dengan Marion Bartoli yang mengalahkan Anastasia Rodionova, 6-3, 6-1.
Petenis Rusia, Nadia Petrova, juga meraih kemenangan atas petenis Amerika Serikat, Bethanie Mattek-Sands, 6-3, 6-3 dan akan melawan petenis Australia, Samantha Stosur. Mantan petenis nomor satu dunia tahun lalu yang juga berasal dari Rusia, Dinara Safina, juga melaju ke babak perempat final dengan mengalahkan Daniela Hantuchova, 7-6 (4), 7-6(2). Safina mengaku senang dengan servisnya meski harus merebut kemenangan melalui permainan tiebreak.
“Sebelumnya (servis) itu adalah salah satu senjataku, tapi karena cedera aku menjadi menjadi menderita. Secara perlahan aku mendapatkan lagi pergerakanku dan aku mulai menggunakan itu lebih banyak,” kata Safina, yang memenangkan 73 persen servis pertmanya dan 81 persen servis keduanya.
AP | ARIS MUSTAFA
