“Tidak ada target juara, ajang ini akan menjadi uji coba sebelum NBL mulai,” kata Dwui Eriano, manajer Satria Muda, saat dihubungi Tempo, Kamis (26/8). Satria Muda menjadi salah satu dari tim undangan pada kejuaraan itu. Hadiah bagi pemenangnya sebesar 10 ribu US Dolar.
Pada turnamen itu, Ronny Gunawan dan kawan-kawannya akan bersaing dengan lima tim lokal Thailand ditambah dua tim undangan Malaysia KL Dragon dan Peking University dari Cina. Tujuh tim peserta itu dibagi menjadi dua tim di babak penyisihannya. “Satria Muda dan KL Dragon kemungkinan baru ketemu di Babak kedua karena berada di pool berbeda,” kata Iboy, biasa Dwui disapa.
Awalnya, kata Iboy, Satria Muda berharap bisa menyabet gelar juara dari Thailand apabila pemain asing yang dikontrak untuk mempekuat Satria Muda di liga basket ASEAN (ABL) telah bergabung. Tetapi, lima pemain asing itu masih dalam tahap nego sehingga belum bisa bergabung. “Jadi kita turunkan semuanya pemain lokal,” kata mantan pemain Satria Muda itu.
Pelatih Kepala Satria Muda, Fictor Gedeon Roring mengaku tim asuhannya sudah mulai berlatih untuk persiapan laga menjelang putaran NBL. Tim yang ditargetkan bisa mempertahankan gelar juara NBL tahun lalu ini, kata Fictor, sudah siap bertanding. “Uji tanding itu bisa menjadi ajang pertandingan pemanasan sekaligus evaluasi,” katanya.
Di Kejuraan itu, Fictor berencana akan berburu pemain asing untuk memperkuat Satria Muda di Kejuaraan ABL yang akan dimulai Oktober nanti. “Tim lokal akan menggunakan pemain asing, kalau ada yang pas, akan kami tarik,” katanya.
Satria Muda telah memasang target juara NBL sekaligus juara ABL pada musim ini. Untuk itu, kekuatan timnya dibelah menjadi dua. Satu tim diperkuat pemain inti fokus di NBL, dan beberapa pemain muda ditambah Mario Wuysang serta lima pemain asing akan fokus di ABL.
RINA WIDIASTUTI