Nova/Liliyana yang menjadi unggulkan pertama langsung tancap gas sejak awal pertandingan. Mereka berhasil merebut empat angka secara berturut-turut, hingga kedudukan 4-0.
Perolehan angka selanjutnya, pasangan peringkat tiga dunia ini terus memimpin hingga pasangan muda Korea Selatan itu berhasil menyamakan kedudukan menjadi 16-16, kemudian 17-17. Tidak ingin kehilangan game pertama, Nova/Liliyana pun merebut empat angka terakhir dan memenangi game pertama, 21-17.
Pertandingan game kedua tidak berjalan lancar. Berulang kali pasangan Korea Selatan peringkat tiga puluh dunia itu menolak pergantian bola. Kondisi ini sempat memicu aksi protes dari Nova. Karena tertinggal angka jauh sejak awal 3-10, Nova/Liliyana akhirnya tidak bisa mengejar hingga kalah 13-21.
Pada game penentuan, pasangan terbaik Indonesia itu hampir saja kalah. Mendekati angka kritis, mereka tertinggal 15-18. Untung, Nova tetap bersikap tenang sehingga bisa membalikkan keadaan dan berhasil menyamakan kedudukan menjadi 18-18, hingga akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 21-19 setelah satu jam bertarung ketat.
“Sekarang ini persaingan di ganda campuran sangat ketat, tidak gampang menghadapi lawan dari negara lain,” kata Jacob. Pada perempat final nanti, Nova/Liliyana akan menghadapi pasangan Cina unggulan delapan, Zheng Bo/Ma Jin. Jacob memperkirakan pertandingan kedua pasangan kuat itu akan berlangsung seru dan imbang. “Peluang Nova/Liliyana 50:50, tetapi tetap ada,” katanya.
Di ganda putra, Markis Kido/Hendra Setiawan juga dengan mudah mendapatkan tiket perempat final. Pasangan peringkat dua dunia ini hanya membutuhkan dua puluh menit untuk menyingkirkan pasangan muda di bawahnya, Yonatan Suryatama Dasuki/Rian Sukmawan, dengan skor 21-12, 21-9.
Para pemain yang telah gugur, seperti Maria Febe Kusumastuti, Adriyanti Firdasari, Frans Kurniawan, Pia Zebadiah, Marlev Mainaky (pelatih pelatnas tunggal putri), serta Simon Santoso dan Agus Dwi Kuncoro (pelatih pelatnas tunggal putra), telah kembali ke Tanah Air tadi pagi.
“Mereka akan kembali berlatih mempersiapkan diri menghadapi Cina Terbuka dan Jepang Terbuka bulan depan, sedangkan Simon akan menjalani pengobatan,” kata Jacob. Ia berharap Simon dan Sony Dwi Kuncoro yang mengalami cidera akan segera pulih dan bisa berlaga di dua turnamen itu.
RINA WIDIASTUTI