Petenis nasional yang diproyeksikan maju ke Guangzhou, Ayu Fani Damayanti dan Jessy Rumpies, juga akan mengikuti turnamen tersebut. Di nomor single, Lavinia yang kini berperingkat 301 dunia bisa langsung main di babak utama. Sedangkan Ayu dan Jessi harus melewati babak kualifikasi karena peringkatnya lebih dari 400.
Lavinia mengaku tidak memasang target juara di sana karena lawan-lawan yang dihadapi levelnya sama. “Satu demi satu dulu,” kata peraih SEA Games 2009 di Laos kemarin. Hasil dari turnamen itu, kata Vivin-panggilan akrabnya, akan menjadi bahan evaluasi persiapannya.
Asian Games kali ini, bagi Vivin merupakan kali kedua. Empat tahun lalu, ia juga turun mewakili Indonesia di nomor single dan doubel. Dibandingkan sebelumnya, tim Asian Games kali ini terasa istimewa bagi gadis kelahiran Semarang 1987 ini. Salah satu alasannya karena petenis senior Indonesia, Yayuk Basuki bergabung di dalamnya.
“Tante Yayuk sering kasih masukan dan dukungan, apalagi dia masih main bagus di doubel,” kata penggemar petenis dunia Roger Federer ini. Adanya Yayuk memberikan motivasi sendiri baginya dan juga rekan-rekannya yang saat ini tengah menjalani program pelatnas di rumah Ketua Umum Persatuan Tenis Lapangan, Martina Wijaya di Ragunan, Jakarta Selatan.
Mengenai target di Asian Games nanti, Vivin mengaku berat untuk mendapat medali karena peringkat pemain Indonesia masih rendah dibandingkan dengan petenis dari Cina maupun Hongkong. “Tapi peluang tetap ada, tergantung drawing juga,” katanya.
RINA WIDIASTUTI