TEMPO Interaktif, Bandung - Tim Indonesia 7 Summits Expedition Mahitala Universitas Parahyangan 2009-2012 berhasil mencapai puncak Gunung Elbrus di Rusia. Target ketiga dalam ekpedisi 7 puncak tertinggi di dunia itu diraih pada 24 Agustus lalu. Mereka menjajal jalur baru yang disebut Indonesia route.
Juru bicara tim Mahitala Widyastuti mengatakan pendakian ke puncak setinggi 5.642 meter dari permukaan laut (mdpl) itu dimulai 19 Agustus lalu. Empat dari lima anggota tim, yaitu Sofyan Arief (27 tahun), Frans (23), Janatan Ginting (21), dan Broery Andrew (21), memilih jalur dari utara.
Ketua tim ekspedisi Sofyan Arief Fesa mengatakan, mereka menuju puncak sendiri tanpa didampingi pemandu. "Kami membuat jalur baru ke puncaknya lewat barat laut, para Rescuer Elbrus menyebut itu Indonesia Route," ujarnya lewat siaran pers, Sabtu (28/8). Jalur yang mereka buat cukup curam dan memerlukan keahlian khusus di medan es. Mahitala perlu membuat anak tangga dengan ice axe di salju untuk tempat berpijak.
Umumnya, pendakian ke puncak Elbrus memakai jalur selatan yang kaya fasilitas seperti cable car, snow mobile, ski resort, dan sinyal telepon. Menurut Sofyan, perjalanan dari Lenzrock ke puncak sekitar 5 jam. "Selama perjalanan kami sempat diterpa jetstream sampai wajah kami sangat kedinginan," katanya.
Sekitar pukul 14.45 waktu setempat, mereka sampai di puncak Elbrus dan membentangkan bendera Merah Putih pada 24 Agustus. Di tengah suhu minus 18 derajat, mereka berada di puncak selama 45 menit. "Di puncak saat itu tidak ada pendaki lain. Setelah kembali ke camp Lenzrock, kami bertemu 5 pendaki dari Belarus," ujarnya.
Tim yang didanai PT Mud King Asia Pasifik Raya dan Universitas Katolik Parahyangan, Bandung, tersebut rencananya akan pulang ke Tanah Air pada 30 Agustus mendatang. Rencananya pada ekspedisi Desember mendatang, tim akan menuju puncak ke empat dan ke lima, yaitu Gunung Aconcagua di Argentina dan Gunung Vinson Massif di Antartika.
ANWAR SISWADI