Carmelo bergabung dengan Nuggets pada 2003 sebagai pemain muda berprestasi. Saat itu ia berhasil mengantarkan tim Syracuse menjuarai turnamen antar universitas. Selama tujuh musim Nuggets, prestasi Carmelo pun mengkilap dengan mencetak rata-rata 24 poin dan enam rebound setiap pertandingan. Carmelo juga sukses membawa tim itu selalu masuk babak playoff dan menjadi klub yang disegani di NBA.
Nuggets tampaknya belum berhasil untuk membujuk Carmelo memperpanjang kontraknya selama tiga tahun senilai US$ 65 juta (Rp 585 miliar). Ujiri mengatakan mempertahankan Carmelo di Nuggets adalah prioritas utamanya saat ini. "Carmelo adalah pemain hebat, kupikir ia adalah satu dari lima pemain terbaik NBA saat ini. Aku akan segera menemui Carmelo setelah ia pulang dari Cina dan kuharap ada perkembangan yang lebih baik nanti," kata Ujiri.
Penilaian Ujiri mengenai Carmelo bisa jadi sangat meyakinkan karena sebelum ditunjuk sebagai presiden tim ia pernah menjadi pencari bakat internasional Nuggets. Ujiri yang berasal dari Nigeria, menjadi orang Afrika pertama yang berhasil memimpin sebuah klub basket NBA. Ujiri pernah mengikuti liga basket profesional di Eropa selama enam musim sebelum memulai karirnya sebagai pencari bakat bagi Orlando Magic pada 2002.
Ujiri akan segera melakukan pertemuan dengan ofisial tim untuk mencari cara membujuk Carmelo. "Saat ini Carmelo tentu masih bingung memilih untuk bertahan atau tidak. Itu wajar saja bagi seorang pemain. Tapi yang jelas, tim dan kota ini menyukai dia," kata Ujiri.
Nuggets harus bergegas mendapatkan tanda tangan Carmelo sebelum pemain berusia 26 tahun itu direbut oleh tim lain seperti yang terjadi pada Cleveland Cavaliers yang kehilangan LeBron James. James dan Chris Bosh, yang kontraknya di Toronto Raptors juga habis, mengguncang NBA dengan pindah ke Mami Heat untuk bermain bersama sang bintang, Dwyane Wade. AP|NBA|GABRIEL WAHYU TITIYOGA
