Dibandingkan dengan Jerman, Australia ternyata mampu menekan Argentina pada babak pertama pertandingan. Performa tembakan pemain Australia, terutama dari perimeter tiga angka membuat Argentina tertinggal 25-20 di kuarter pertama.
Meski terus ditekan, Argentina tidak tampak panik dan perlahan mengejar selisih poin dengan Australia. Tembakan tiga angka Leo Gutierrez membawa Argentina unggul untuk pertama kalinya dengan skor 60-59. Gutierrez kembali melesakkan tembakan tiga angka yang melengkapi 13 angka berturut-turut yang diraih Argentina sementara Australia gagal mencetak poin.
Satu tembakan tiga angka dari Pablo Prigioni saat pertandingan tersisa 33 detik dan dua free throw terakhir Luis Scola berhasil membawa Argentina membawa Argentina meraih kemenangan. Scola memimpin perolehan skor tim Argentina dengan mengemas 31 poin dan sembilan rebound. Gutierrez mengemas 17 poin, 15 di antaranya dihasilkan lewat tembakan tiga angka.
“Mereka membuat tembakan tiga angka yang mengerikan,” kata pelatih Australia, Brett Brown. “Aku kecewa dengan kekalahan ini tapi permainan tim kami juga tidak terlalu buruk. Argentina pantas menang karena mereka berhasil menemukan jalan keluar dari tekanan kami.”
Pemain forward Australia, Joe Ingles mencetak 22 angka disusul oleh Patty Mills yang mengemas 21 angka dan Matt Nielsen dengan 10 angka dan 10 rebound. “Hasilnya memang mengecewakan, kami nyaris memenangkan pertandingan ini.” kata Ingles.
Meski menang, pelatih Argetina, Gigi Hernandez, masih merasa tidak puas karena tembakan timnya masih jelek. “Hanya 39 persen yang masuk, itu bukan hasil yang bagus,” kata Hernandez. “Kami hanya bisa bermain bagus lima menit terakhir sementara Australia menguasai pertandingan dalam 35 menit. Aku yakin Australia bakal lebih baik lagi, mereka punya pemain muda yang bagus.”
AP | FIBA | GABRIEL WAHYU TITIYOGA