Ini adalah kemenangan ketiga yang diraih Amerika Serikat setelah sebelumnya mengalahkan Kroasia dan Slovenia. Forward, Kevin Durant, menjadi pencetak skor terbanyak di tim Amerika Serikat dengan 27 angka dan 10 rebound disusul guard veteran, Chauncey Billups, yang mengemas 15 angka serta Derrick Rose yang mencetak 11 poin.
"Kami tidak bisa mencetak poin dengan mudah di babak kedua, Brasil tim yang terlatih dengan baik. Pemain senior mereka mampu menunjukkan konsep bermain yang bagus dan Barbosa adalah pemain cemerlang. Kami butuh banyak energi untuk melawan Brasil ini," kata pelatih Amerika Serikat, Mike Krzyzewski
Di Brasil, forward, Marcus Vinicius, mengemas 16 angka, Tiago Splitter membuat double-double dengan 13 angka dan 10 rebound serta Barbosa membukukan 14 angka, empat assist, dan empat steal. Barbosa nyaris memberikan kemenangan untuk Brasil namun tembakannya di detik akhir pertandingan memantul keluar dari ring Amerika Serikat. Ini adalah kekalahan pertama Brasil dalam tiga pertandingan mereka.
"Rasanya aku yakin bisa memasukkan bola ke ring dan ternyata malah keluar lagi. Tapi itu tidak masalah, kami sudah berusaha keras dan bermain dengan baik. Amerika Serikat tidak menyangka bahwa kami membawa kesulitan besar untuk mereka," kata Barbosa.
Meski memiliki kompetisi basket terbaik, Amerika Serikat sebenarnya punya catatan buruk dalam kejuaraan dunia. Mereka kerap gagal menghadapi kerasnya persaingan dari negara-negara Eropa yang para pemainnya memiliki kemampuan mencetak skor terutama dari perimeter tiga angka. Terakhir kali Amerika Serikat juara di Kejuaraan Dunia adalah pada 1994.
Kejuaraan Dunia kali ini pun membuka kenyataan bahwa banyak tim kuat yang menjadi penghalang besar Amerika Serikat seperti juara bertahan Spanyol, Argentina, Serbia, Prancis dan Australia. Apalagi Amerika Serikat tampil tanpa para pemain yang memenangkan emas Olimpiade 200 seperti LeBron James, Dwight Howard dan Kobe Bryant.
"Pertandingan di sini membuka kenyataan bahwa basket dunia tidaklah mudah. Kali ini kami bisa menang tapi para pemain muda di tim kami sekarang tahu bahwa hal itu sulit dicapai. Kini mereka bisa melihat semuanya termasuk kesalahan-kesalahan yang kami lakukan," kata Billups yang pernah ikut dalam tim saat mengalahkan Brazil pada 2007.
AP|FIBA|GABRIEL WAHYU TITIYOGA