“Aku tidak tahu apakah aku akan memenangkan sebuah grand slam atau tidak,” kata Murray. “Aku sebenarnya sangat ingin merasakannya. Tetapi memangnya kenapa jika aku tidak pernah meraih gelar grand slam satu kali pun? Jika aku memberi 100 persen, selalu mencoba yang terbaik, berjuang sebisa mungkin, berlatih sebanyak mungkin, maka aku bisa melakukan semuanya.”
Murray, 23 tahun, adalah petenis terbaik di daratan Inggris Raya saat ini. Petenis yang sebenarnya menyukai lapangan keras ini sedang berusaha mengejar impian menjadi menjadi petenis Inggris Raya pertama yang bisa meraih grand slam dalam 36 tahun terakhir. Namun, Murray belum mampu mewujudkan harapan masyarakat Inggris Raya itu hingga kini.
Ia sebenarnya punya kesempatan di tahun 2008 saat tampil di final AS Terbuka dan pada awal tahun ini saat mencapai final Australia Terbuka. Namun di kedua final itu, Murray takluk oleh Roger Federer. Murray sebenarnya juga punya modal meyakinkan jelang AS Terbuka kali ini setelah juara di Montreal Masters dengan catatan menundukkan Rafael Nadal dan Federer. Sayang, di AS Terbuka prestasi Murray malah jeblok.
Melawan Wawrinka, Murray sebenarnya sempat tampil baik di awal pertandingan. Namun permainannya mulai menurun setelah mengalami persoalan pada paha kirinya. Ia juga sempat merebut set kedua melalui tie break tapi kemudian tak berdaya di set ketiga dan set keempat. “Di set ketiga dan keempat, aku berjuang dengan persoalan fisikku dan aku merasa frustrasi. Aku sudah lama tidak mengalami kendala fisik. Aku merasa tidak fit. Dan ada banyak hal yang kurasakan di lapangan,” katanya.
Murray juga tidak mau menyalahkan cedera pahanya. Pasalnya, Wawrinka yang juga sempat mendapat perawatan pada pahanya, memang bermain lebih baik. “Dia bermain lebih baik dari aku,” ujar Murray.
Kegagalan Murray untungnya tidak diikuti unggulan pertama asal Spanyol, Nafael Nadal. Petenis nomor satu dunia itu memastikan tempat di babak keempat setelah menekuk petenis Prancis, Gilles Simon, 6-4, 6-4, 6-2. Nadal tampil superior dalam pertandingan ini melalui servis-servisnya yang semakin bagus di lapangan keras.
Langkah Nadal ke babak keempat juga diikuti rekan-rekan senegaranya, yaitu Tommy Robredo (mengalahkan petenis Prancis Michael Llodra), Feliciano Lopez (mengalahkan petenis Ukraina Sergiy Stakhovsky), Fernando Verdasco (mengalahkan petenis Argentina David Nalbandian), dan David Ferrer yang mengalahkan petenis Spanyol lain, Daniel Gimeno-Traver. Keberhasilan para petenis Spanyol ini termasuk mengherankan mengingat selama ini mereka dikenal lebih menyukai lapangan tanah liat.
“Dari sisi bola dan lapangan, mungkinkah ini turnamen yang sulit bagi kami? Tidak. Ini adalah kabar penting bagi dunia tenis Spanyol,” kata Nadal.
AP | REUTERS | ARIS MUSTAFA