TEMPO Interaktif, Jakarta - Agus Prayogo gagal mempertahankan gelar juara SAFRA Singapore Bay Run and Army Half Maraton berjarak 21 kilometer di Singpura, Ahad (12/9). Dengan begitu, Agus hanya bisa menduduki runner up.
Pelari nasional jarak jauh yang diproyeksikan ke Asian Games Guangzhou November mendatang ini mencatat waktu 1 jam 7 menit 16.45 detik. Pelari berpangkat Sersan Dua yang bertugas di Sekolah Calon Perwira Angkatan Darat (Secapa AD) Bandung ini, berada di belakang pelari Kenya Julius Nyamu Ndoriah yang mencatat waktu lebih singkat 1 jam 5 menit, 51.65 detik.
Tetapi ia berhasil mengungguli pelari India, Neeradadj Pal Singh yang mencatat waktu 1 jam 8 menit 42.45 detik. Dengan prestasi itu, Agus berhak mendapat hadiah uang tunai sebesar 1500 dolar Singapura.
Apabila dibandingkan dengan prestasi waktu yang dicatat tahun kemarin, kali ini Agus mengalami peningkatan.Tahun lalu, ia mencatat waktu 1 jam 7 menit 20 detik. “Persaingan kali ini lebih berat dibanding sebelumnya dan tidak bisa diprediksi siapa saja yang akan ikut,” kata peraih emas SEA Games Laos 2009 ini kepada Tempo melalui pesan singkatnya, Senin (13/9).
Ketua Umum Persatuan Atletik Seluruh Indonesia, Muhammad Bob Hasan menilai prestasi Agus menjadi runner up di belakang pelari Kenya itu sudah tergolong bagus. Menurutnya, pelari Kenya memang kuat karena mereka berlatih di daerah kering. “Prestasi Agus segitu sudah bagus,” kata Bob Hasan melalui sambung telpon, Senin (13/9)
Selain turun di nomor individu, pelari kebolan klub atletik Lokomotif Salatiga juga turun di nomor beregu. Bersama rekannya Nicolas A Silva, I Gusti Gede Karang, Amir Said, dan Sukarno, Agus sukses membawa Indonesia juara runner up. Sedangkan juara pertama dipegang India.
Agus mengaku beruntung bisa mengikuti kejuaraan di Singapura saat liburan lebaran kali ini. “Jadi saya tetap berlatih terus tanpa terhambat cuti lebaran,” katanya. Sisa waktu sekitar dua bulan sebelum berlaga di pesta olahraga tingkat Asia di Guangzhou nanti, kata Agus akan dimanfaatkan dengan baik untuk latihan di Pengalengan Bandung. Ia berharap bisa memperbaiki rekor terbaiknya di Guangzhou.
Pelari berusia 25 tahun ini mempunyai catatan waktu terbaik di nomor lari 5000 meter dengan 14 menit 22 detik saat mengikuti kejuaraan Asian All Stars di India akhir Juli lalu. Dengan hasil itu, ia sekaligus berhasil meraih perunggu.
RINA WIDIASTUTI