TEMPO Interaktif, Jakarta - Pasangan campuran Nova Widianto/Liliyana Natsir melaju ke perempat final Cina Terbuka setelah mengatasi juniornya Fran Kurniawan/Pia Zebadiah, dua game langsung 21-18, 21-15 pada pertandingan Kamis (16/9).
Pada pertandingan perempat final, pasangan unggul pertama ini akan ditantang pasangan Denmark unggulan keenam Joachim Fischer Nielsen/Christina Pedersen. “Optimistis menang. Kami sudah sering menang melawan mereka, tetapi kami harus waspada karena mereka sudah lama tidak bertanding karena cidera,” kata Nova melalui pesan singkat kepada Tempo, Kamis (16/9).
Untuk mendapatkan tiket perempat final, Nova/Liliyana sempat mendapat perlawanan ketat dari pasangan juniornya. Fran/Pia sempat unggul di game pertama. Tetapi, pengalaman bertanding yang lebih tinggi membuat pasangan terbaik Indonesia itu bisa mengatasi permainan mereka. “Kami mencoba lebih tenang,” kata Nova.
Kemenangan Nova/Liliyana atas Fran/Pia sudah diduga pelatih ganda campuran Pelatnas Cipayung Richard Mainaky. Secara kemampuan, teknik serta variasi pukulan ditambah pengalaman Nova/Liliyana lebih unggul. Richard optimistis Nova/Liliyana bisa mengatasi pasangan Denmark di perempat final dan maju ke semifinal. “Asal Nova/Liliyana bermain lebih fokus dan berkonsentrasi serta tetap mengontrol emosi agar mereka bisa mengeluarkan permainan terbaiknya,” kata Ricard.
Kesuksesan Nova/Liliyana diikuti pasangan ganda putri Meiliana Jauhari/Greysia Polii. Pasangan ganda putri terbaik Indonesia itu berhasil menaklukkan pasangan Korea Selatan Choi Ha Na/Jang Ye Na, 21-12, 21-19. Di babak perempat final, mereka akan menantang pasangan Taiwan unggulan pertama Chen Wen Hsing/Chien Yu Chin. Pertemuan sebelumnya di Macau Terbuka 2010, Meiliana/Greysia kalah dari pasangan itu setelah bertarung tiga game.
Di sektor tunggal putra, Dionysius Hayom Rumbaka harus berhenti di babak kedua setelah kegagalannya melawan Chen Long. Hayom kalah dua game langsung dari pemain tuan rumah ungulan ketujuh itu, 21-12, 21-10. Dengan kekalahan ini, maka Indonesia tidak ada lagi wakilnya di tunggal putra.
Pemain tunggal putri, Maria Febe Kusumastuti juga kandas. Febe takluk dari pemain muda Cina, Xia Jingyun, 21-15, 21-9. Menurut Febe, kekalahannya disebabkan pemain lawan lebih cepat. “Serangannya yang cepat ditambah kecepatannya terus-menerus, sehingga saya tidak bisa menahan,” kata pemain berusia 21 tahun ini.
Setelah pemain tunggal habis, pemain ganda putra Indonesia juga rontok tanpa sisa. Melawan pasangan Cina unggulan kedua Guo Zhendong/Xu Chen, Bona Septano/Muhammad Ahsan sempat memberikan menang di game pertama tetapi dua game terakhir mereka kalah, 11-21 21-19 21-15.
RINA WIDIASTUTI