TEMPO Interaktif, Jakarta - Pertarungan sengit memperebutkan tiket semifinal Cina Terbuka berhasil dilalui Nova Widianto/Liliyana Natsir. Menghadapi pasangan Denmark unggulan keenam, Joachim Fischer Neilsen/Christina Pedersen, pada pertandingan hari ini (17/9), juara dunia 2005 dan 2007 itu hampir saja kalah setelah tertinggal 16-20 di game ketiga. Namun, Nova/Liliyana bisa mengejar dan memaksakan deuce hingga akhirnya menang, 21-12, 19-21, 22-20.
“Kalau ketemu mereka pasti ramai. Kelemahan mereka kalau sudah unggul terus terkejar biasanya menjadi tegang,” kata Nova kepada Tempo melalui pesan singkatnya. Kemenangan ini menjadikan kedudukan kedua pasangan ini menjadi 3-1 untuk keunggulan Nova/Liliyana.
Pertandingan selanjutnya, pasangan peringkat satu dunia ini akan bertemu pasangan tuan rumah Xu Chen/Yu Yang. Mereka lolos ke semifinal setelah mengalahkan pasangan terbaik Thailand unggulan ketiga, Sudket Prapakamol/Saralee Thoungthongkam, 21-18 14-21 21-19.
“Lawan Xu Chen/Yu Yang, kami optimistis menang. Mereka pasangan baru tetapi muka lama,” kata pemain senior berusia 33 tahun yang berencana mengakhiri karir bulutangkisnya tahun ini.
Kepala Pelatih Pelatnas Cipayung, Christian Hadinata, mempredikisi Nova/Liliyana bisa mengatasi pasangan tuan rumah tersebut. “Keduanya senior, syarat pengalaman, kesempatan bisa mengalahkan mereka besar. Namun, tetap harus waspada karena rata-rata pemain Cina kulitasnya bagus,” kata legenda bulutangkis ini.
Christian melihat semangat motivasi bertanding Nova/Liliyana saat ini sedang meningkat. Ini terlihat dari performa mereka saat menghadapi Fischer/Pedersen. “Tidak mudah melewati mereka, untuk mengalahkan mereka harus mengeluarkan permainan terbaiknya. Dan saya harap, performa itu tidak turun,” katanya.
Pelatih ganda campuran pelatnas Cipayung, Richard Mainaky yakin pemain asuhannya bisa maju ke final. “Peluang ada karena pemain Cina yang sulit mereka kalahkan cuma pasangan Zheng Bo/Ma Jin,” kata Richard.
Di ganda putri, Meiliana Jauhari/Greysia Polii gagal lolos ke semifinal. Menghadapi unggulan pertama Chen Wen Hsing/Chien Yu Chin dari Taiwan di perempat final hari ini (17/9), pasangan peringkat 21 dunia ini akhirnya menyerah setelah berjuang tiga game, 19-21, 21-14, 21-18.
Di game pertama, Meiliana/Greys lebih menguasai permainan sehingga mudah mengumpulkan angka, 18-13. Tetapi, pasangan Taiwan itu berhasil mendekati menjadi 20-19, sebelum akhir pasangan terbaik Indonesia itu menang 21-19. Kekalahan di game kedua membuat pasangan Hsing/Chin bermain ngotot sehingga dua game terakhir berhasil dimenangkan.
Menurut Christian, pasangan Hsing/Chin memang lawan yang kuat. Meiliana/Greys bisa memaksakan rubber game dengan angka tipis itu berarti pasangan baru itu sudah mengeluarkan penampilan yang bagus. “Ini awal yang bagus, mereka masih pasangan baru,'' katanya.
Sekretaris Jenderal Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia, Jacob Rusdianto, berharap Meiliana/Greys bisa memetik manfaat dari kekalahan mereka kali ini untuk bekal Asian Games 2010 di Guangzhou nanti. “Semoga di Guangzhou mereka bisa membalas kekalahan ini,” kata Jacob berharap.
RINA WIDIASTUTI