Keberhasilan tim putra mengimbangi negara peringkat empat Olimpiade Dresden 2008 itu tidak luput dari penerapan strategi penempatan pemain yang tepat. MI Tirta Chandra, pemain bertipe posisional, yang sengaja dipasang papan dua berhasil menjalankan tugasnya dengan baik. Tirta yang ditugasi menahan imbang ternyata bisa mendapatkan kemenangan atas lawannya, Ilia Smirin yang rankingnya 257 poin di atasnya.
Menurut Kristianus Liem, Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi, menilai keputusan
Tirta tidak menerima korban kuda Smirin dan memaksa tukar menteri pada langkah ke-38 adalah tepat. Langkah itu membuatnya unggul dua bidak. Keunggulan itu membuatnya mudah menyelesaikan permainan pada langkah ke-48.
Kemenangan Tirta ini bisa membalas kekalahan yang FM Anjas Novita atas Rodshtein. Pecatur lainnya, IM Irwanto Sadikin remis saat menghadapi Mikhalevski. Akhir remis juga dialami GM Susanto Megaranto saat menghadapi Sutovsky.
Tim putri, GMW Irene Kharisma Sukandar kalah saat menghadapi Harika Dronavalli. Selanjutnya, WCM Chelsie Monica Sihite juga tumbang di tangan Karavade Eesha. Kemudian WFM Dewi AA Citra kalah dari Tania Sachdev. Pecatur WCM Medina Wanda Aulia, menjadi satu-satunya pecatur yang bisa menahan remis lawannya, Mohota Nisha.
Pertarungan Chelsie dan karavade terpilih menjadi salah satu partai yang ditampilkan di layar lebar karena dianggap menarik. Chelsie menyesal tidak bermain maksimal. “Saya seharusnya bisa bermain lebih baik, tetapi saya terlalu berhati-hati sehingga kehilangan kesempatan,” kata dara yang baru berusia 15 tahun ini.
Babak selanjutnya, tim putra Indonesia akan bertemu dengan Slovenia sedangkan tim putri akan berhadapan dengan Srilangka.
RINA WIDIASTUTI