TEMPO Interaktif, Atlanta - Playoff terakhir FedEx Cup dalam turnamen Tour Championship masih menyisakan tanda tanya siapa yang akan menjadi juara. Hingga ronde ketiga berakhir, pegolf Amerika Serikat Jim Furyk masih memimpin dengan 202 pukulan 8 di bawah par. Namun pegolf berusia 40 tahun itu hanya memiliki keunggulan satu pukulan di depan pegolf Afrika Selatan Retief Goosen dan pegolf Inggris Luke Donald. Oleh karena itu siapa yang akan menjadi juara dan berhak membawa pulang hadiah sebesar 10 juta dollar AS atau sekitar Rp 90 miliar masih akan ditentukan hingga ronde terakhir.
Di ronde ketiga yang berlangsung di padang golf East Lake Golf Club, Atlanta, Minggu (26/9), Furyk gagal menunjukkan permainan terbaiknya seperti di dua ronde pertama. Pegolf yang sudah 15 kali juara PGA Tour ini tercatat hanya mampu membukukan 70 pukulan atau sama dengan par. Setelah bermain konstan di 9 hole pertama, Furyk sempat mendapatkan bogey di hole ke-10. Beruntung ia segera mendapat birdie di hole ke-14 dan 15. Sayangnya di hole ke-17 sebuah bogey kembali ia peroleh.
“Skenario pertamanya saya seharusnya menang, tapi di sisa pertandingan aku tidak dapat mengontrolnya,” kata Furyk. “Sekarang tujuannya sangat sederhana. Aku harus menang besok, aku hanya harus bertanding dan melakukan hal terbaik yang bisa kulakukan,” pegolf nomor enam dunia itu melanjutkan.
Sementara Goosen, yang jeblok di ronde pertama, meneruskan permainan baik yang mulai ia dapatkan sejak ronde kedua. Di ronde ketiga, pegolf berusia 41 tahun yang sudah pernah juara dua turnamen mayor ini membukukan 66 pukulan 4 di bawah par yang membuatnya menyodok di peringkat kedua bersama Donald. Goosen memperingatkan apa pun bisa terjadi di ronde terakhir dan siapa yang akan jadi juara masih belum bisa dipastikan.
“Banyak hal bisa terjadi besok. Tak seorang pun tahu siapa yang akan jadi juara,” katanya.
Sementara Donald yang sebelumnya memimpin bersama Furyk, juga gagal mempertahankan penampilan terbaiknya. Di ronde ketiga, Donald malah mencatatkan 71 pukulan 1 di atas par. Pukulan terburuknya terjadi di hole ke-15 ketika ia mendapatkan double bogey. Namun Donald masih yakin bahwa dengan ketertinggalan hanya satu pukulan, ia juga bisa menjadi juara.
“Jim sangat kokoh dan dia tidak banyak membuat kesalahan hari ini. Tapi aku tahu, jika aku bermain dan melakukan pukulan-pukulan bagus, aku akan punya kesempatan. Aku masih dalam posisi yang bagus. Aku punya peluang untuk memenangkan semuanya,” ujarnya.
Permainan terbaik di ronde ketiga ini justru ditunjukkan pegolf Amerika Serikat Nick Watney. Ia berhasil membukukan 63 pukulan 7 di bawah par sehingga berhasil menyodok ke peringkat keenam dengan total 208 pukulan 2 di bawah par dari tiga ronde. Pegolf nomor dua dunia, Phil Michelson, juga berhasil memperbaiki penampilannya dengan mencatat 68 pukulan di ronde ketiga. Di papan skor, Mickelson berada di bawah Watney dengan 209 pukulan 1 di bawah par.
REUTERS|PGA|ARIS M