TEMPO Interaktif, Jakarta - Pasangan ganda campuran peringkat satu dunia, Nova Widianto/Liliyana Natsir dipastikan tidak akan turun bersama di Asian Games 2010 di Guangzhou, Cina, November nanti. Posisi Nova akan digantikan pemain muda, Tontowi Ahmad.
“Penggantian itu sepenuhnya keputusan saya, karena melihat penampilan Nova di pertandingan terakhir selalu kalah kekuatan bila bertemu pemain muda Cina,” kata Richard Mainaky, pelatih ganda campuran pelatnas Cipayung, Rabu (29/9).
Ia mengaku sudah mendapat dukungan dari Kepala Pembinaan dan Prestasi Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI), Lius Pongoh dan Kepala Pelatih Pelatnas, Christian Hadinata.
Pada turnamen Jepang Terbuka pekan lalu, pasang Juara Dunia 2005 dan 2007 itu langsung tersingkir di babak kedua setelah gagal mengatasi pasangan Cina non unggulan, Zhang Nan/Zhao Yunlei, 21-11, 21-11. Dua pekan lalu di Cina Masters Super Series, mereka juga gagal ke final setelah ditaklukkan pasang Cina lain, Xu Chen/Yu Yang, 21-11, 21-17.
“Permainan Nova/Liliyana sudah terbaca pemain Cina sehingga mudah dikalahkan,” kata Richard. Dengan kondisi ini, lanjut Richard, peluang mereka meraih medali di Asian Games nanti sangat sulit walaupun saat ini mereka masih menjadi pemain peringkat satu dunia.
“Jadi mau tidak mau harus berani membuat gebrakan dengan mengganti Nova yang sudah berusia 33 tahun dengan Tontowi, 23 tahun,” katanya. Untuk persiapan singkat sebulan sebelumnya laga di Guangzhou, Tontowi/Liliyana akan digenjot dengan latihan tambahan dan strategi agar mereka semakin kompak dan bisa bekerjasama dengan baik.
Khusus Tontowi, Richard menambahkan, akan ada latihan menguatkan mentalnya. “Semoga mereka bisa membuat gebrakan prestasi di sana,” Richard berharap. Dihubungi secara terpisah, Tontowi mengaku sempat kaget mendengar keputusan itu. Tetapi, pemain yang memang sudah disiapkan Richard sebagai penggantian Nova ini mengaku siap menampilkan permainan terbaiknya.
“Siap tidak siap harus siap, tetapi saya tidak bisa menjanjikan medali. Yang saya janjikan, saya akan bermain maksimal,” katanya. Tantowi sebelumnya pernah diuji coba bermain berpasangan dua kali di tahun ini. Dari dua turnamen itu, mereka berhasil menembus final. Di Macau Terbuka menjadi juara dan di Taiwan Gold Grand Prix menjadi runner up. Dengan hasil itu, peringkat mereka langsung naik menduduki rangking 76 dunia.
Untuk menambah kekompakan bermain, Richard akan menurunkan mereka di Indonesia Terbuka Grand Prix Gold di Samarinda, Kalimantan Timur, 12-17 Oktober 2010. Pasangan Asian Games lain, Frans Kurniawan Teng/Pia Zebadiah juga akan berlaga di Samarinda.
RINA WIDIASTUTI