“Secara keseluruhan, penampilan tim Asian Games tidak ada masalah. Tinggal menjaga performa mereka di masing-masing kelasnya,” kata Hasan saat ditemui di kawasan Senayan, Jumat (1/10).
Sebagai tuan rumah pada kejuaraan itu, Indonesia sukses menjadi juara umum dengan perolehan sembilan emas, 12 perak, 18 perunggu. Peringkat kedua ditempati Malaysia dengan lima emas, enam perak dan dua perunggu. Peringkat ketiga ditempati Vietnam dengan lima emas, satu perak dan tujuh perunggu.
Medali emas, antara lain disumbang dari karateka senior andalan Indonesia, Umar Syarief yang turun di kategori kumite +84 kilogram ini mendapatkan emas setelah mengalahkan Devaraj Venkatesan dari Malaysia. Yulanda Asmuruf, kumite -68 kilogram, juga sukses menggungguli Syakilla Salni dari Malaysia. Donny Dharmawan yang turun di kumite -60 kilogram dan karateka kata Faisal Zainuddin, juga sukses meraih emas.
Kejuaraan itu namun tidak diikuti negara kuat karate di Asia seperti Jepang, Korea Selatan dan Uzbekistan, sehingga kemenangan ini belum bisa menjadi ukuran pada Asian Games nanti. “Jadi kalau ketemu mereka, masih perlu waspada antisipasi karena kita belum tahu kekuatannya,” kata peraih emas Asian Games di Busan Korea Selatan 2002 lalu itu.
Selama sisa waktu sebulan menjelang laga di Guangzhou, Hasan menambahkan jadwal latihan bersama pelatih Jepang, Hideto Tsuhia akan ditambah dari dua kali sehari menjadi tiga kali sehari. “Aturan itu akan mulai diterapkan minggu depan,” katanya. Selain itu, mulai sekarang pemantauan berat badan atlet semakin diperketat.
Program latihan yang akan diberikan, menurut Hasan akan fokus pada mempertajam tangkisan (bloking), tendangan tiap atlet pada senjata andalannya dan kelincahan menghindar dibarengi serangan. Ditambah lagi, penyempurnaan tekniknya. Hasan juga merencanakan tim Asian Games ini uji coba ke Austria Open, 9-10 Oktober mendatang.
RINA WIDIASTUTI