Petenis peringkat ke-53 dunia ini secara tidak terduga berhasil menekuk petenis peringkat teratas dunia, Rafael Nadal, dengan skor 6-2, 6-7, 3-6 di semifinal, Sabtu kemarin. Garcia-Lopez menjadi petenis ketujuh yang berhasil mengalahkan peraih sembilan gelar juara Grand Slam di tahun ini.
Pada partai final, Garcia-Lopez menerapkan permainan keras menghadapi pemain Finlandia rangking ke-60 dunia ini. Sehingga ia hanya membutuhkan tiga set hingga akhirnya memenangkan pertandingan sekaligus menjadi juara. Kemenangan itu dilampiaskan dengan menghempaskan dirinya ke lapangan dan menciumnya.
"Ini adalah minggu luar biasa bagi saya," kata ptenis Spanyol yang kini berusia 27 tahun ini. "Saya merasa luar biasa. Saya tidak bisa mengungkapkannya. Mungkin wajah saya tidak mengatakan, tapi saya benar-benar bahagia."
Pada set pertama, pertarungan antara dua pemain non unggulan ini berlangsung imbang hingga game ketujuh, Garcia-Lopez berhasil mematahkan servis Neiminen melalui backhand dropshot sehingga memimpin 4-3. Dan akhirnya menutup set pertama dengan 6-4.
Memasuki set kedua, pemain Finlandia kidal langsung mengambil tiga game pertama sehingga unggul 3-0. Hingga akhirnya menang 6-3 setelah bermain 32 menit. "Saya kembali tetapi dia (Grace-Lopez) meningkatkan permainannya di set ketiga," kata Nieminen. "Saya mencoba segala sesuatu tapi itu tidak berhasil."
Garcia-Lopez kembali memimpin 3-1 di set ketiga dan kemudian menguasai permainan. Namun, Nieminen berhasil menyamakan kedudukan menjadi 4-4 kemudian 5-4 dan menutup pertandingan dengan skor 6-4. Sebelum juara kali ini, Grace-Lopez menjuarai ATP Tour di Kitzhuehel 2009.
AP | RINA W