Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Selamat Jalan Mangombar Ferdinand Siregar  

image-gnews
MF Siregar. TEMPO/Arnold Simanjuntak
MF Siregar. TEMPO/Arnold Simanjuntak
Iklan

TEMPO Interaktif, Jakarta - Tokoh olahraga nasional, Mangombar Ferdinand Siregar, telah pergi. Ketika Jakarta diguyur hujan lebat, kemarin pukul 14.20 WIB, Siregar pergi setelah sejak 30 Agustus lalu menjalani perawatan akibat stroke di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat.

Sebelum mengembuskan napas terakhir, Opung--demikian Siregar lebih dikenal--masih bicara soal olahraga nasional. Padahal dia masih terbaring lemah di ruang ICU. "Opung meminta semua kalangan tetap bersemangat demi kemajuan olahraga nasional," kata Ria Siregar, anak Siregar.

Jenazah disemayamkan di rumah duka di Jalan Kemanggisan Ilir Kompleks P dan K di kawasan Slipi. Menurut Ria, Opung akan dikebumikan satu liang lahat dengan istrinya, Darliah Nasution, yang telah pergi terlebih dulu, di pemakaman umum Petamburan. Waktu pemakaman belum ditentukan karena menunggu Lisa Siregar, anaknya yang lain, pulang dari Amerika Serikat. "Dia teladan kami. Opung ingin anak cucunya selesai sekolah dan sukses," kata Ria.

Opung tidak hanya teladan bagi keluarganya. Dia juga bapak dari banyak atlet Indonesia yang telah meraih prestasi. Siregar pun tak ingin pernah berhenti berpikir untuk kemajuan olahraga nasional.

Satu tahun belakangan ini, Siregar terus memperlihatkan kepedulian dirinya terhadap kemunduran olahraga di negeri ini. Dia tak pernah terlihat lelah. Dia ingin tetap ada dan terus mengabdi. Jika dia gelisah, kegelisahan itu tak jauh dari kondisi olahraga kita, yang tak kunjung membaik. "Saya selalu gelisah karena saya mengikuti olahraga di negeri ini sejak nol," katanya.

Opung, yang meninggalkan lima anak, empat putri dan satu putra, dengan sembilan cucu, tidak pernah memperlihatkan tanda-tanda menyerah. Dia terlihat gagah. Tawa dan candanya sangat menyenangkan. Saya selalu menyempatkan mampir ke kantornya di kawasan Senayan. "Berat badan gue turun sepuluh kilo nih," kata Opung ketika dia baru saja pulang berobat dari Amerika. "Badan gue kan harus di-charge," katanya.

Siregar--lahir di Jakarta, 11 November 1928--adalah teknokrat olahraga yang tak tertandingi. Jika omong soal olahraga, Siregar-lah orangnya. Dia sangat cerdas, dan kecerdasan itu sudah dia perlihatkan sejak masa kanak-kanak di Jalan Malabar, di kawasan Menteng Pulo. Siregar kecil adalah jagoan. Dia belajar renang di kanal banjir. Dia bermain sepak bola di lapangan Tangkubanperahu, dekat rumahnya. Dia punya anak buah dan biasa disebut "Sinyo Malabar".

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Siregar adalah pembuka lembaran-lembaran sejarah olahraga nasional. Dia memulainya di SEA Games 1977 Kuala Lumpur (sebelumnya bernama Southeast Asian Peninsular Games dan sudah digelar delapan kali sejak 1959 di Bangkok, Thailand). Di pesta olahraga Asia Tenggara pertama itu, Indonesia mendominasi dan berpesta di kolam renang (21 emas, 9 perak, dan 5 perunggu). Ini tentu saja mengejutkan. Siregar pun dicari banyak orang. Dia adalah otak semua ini.

Karya fenomenal Siregar adalah dua medali emas Olimpiade Barcelona 1992, yang dipersembahkan Susy Susanti dan Alan Budikusuma (kemudian keduanya menikah pada 1997). Ini merupakan obsesi Siregar yang sudah tertanam sejak dia menerima penghargaan emas L'Ordre Olympique dari Komite Olimpiade Internasional (IOC), yang ditandatangani Presiden Juan Antonio Samaranch pada 29 Januari 1986.

Olympic Order yang dikalungkan ke leher Siregar itu berbentuk dua tangkai daun zaitun, yang bunganya berbentuk lonceng. Dan tangkai zaitun berbunga ini kerap dipakai sebagai lambang perdamaian.

Kini Siregar telah tiada. Dia pergi dengan damai. Opung, pergilah. Kami akan selalu merindukanmu...

BAGUS WIDJANARKO | YON MOEIS


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

7 April 2023

Sejumlah pemuda menyalakan lilin dan membentangkan poster saat menggelar
Merugi Bersama Pembatalan Piala Dunia U-20 di Indonesia

Berbagai sektor kehilangan peluang meraup cuan karena batalnya Piala Dunia U-20 di Indonesia. Potensi uang yang hilang diperkirakan Rp 150 triliun.


Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

17 Februari 2023

Logo PSSI.
Berdirinya PSSI Bermula Semangat Menentang Kolonial Belanda

PSSI terbentuk di Yogyakarta pada 19 April 1930


Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

14 Oktober 2022

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan (tengah) didampingi Wakil Ketua Iwan Budianto (kanan) dan Sekjen Yunus Nusi tiba untuk dimintai keterangan di Kantor Komnas HAM, Jakarta, Kamis 13 Oktober 2022. Komnas HAM meminta keterangan PSSI dan pihak penyelenggara siaran pertandingan Arema melawan Persebaya 1 Oktober 2022 untuk proses pemantauan dan penyelidikan atas kasus tragedi kemanusiaan Stadion Kanjuruhan Malang. ANTARA FOTO/Sigid Kurniawan
Ketum PSSI Iwan Bule Menjawab Soal Desakan Mundur dalam Tragedi Kanjuruhan

Jawaban Ketum PSSI Iwan Bule Soal Desakan Mundur, Sanksi FIFA, dan Temuan Soal Tragedi Kanjuruhan


Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

19 Agustus 2022

Lifter Indonesia Siti Nafisatul Hariroh (tengah) meraih emas Islamic Solidarity Games (ISG) di Konya, Turki, Kamis, 11 Agustus 2022. (Antara/ISG Photo)
Klasemen Akhir Perolehan Medali Islamic Solidarity Games: Indonesia Posisi Ke-7

Kontingen Indonesia mengakhiri perjuangannya dalam Islamic Solidarity Games 2021 di Konya, Turki, dengan menduduki peringkat ketujuh.


Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

12 Agustus 2022

Lifter Indonesia Siti Nafisatul Hariroh (tengah) meraih emas Islamic Solidarity Games (ISG) di Konya, Turki, Kamis, 11 Agustus 2022. (Antara/ISG Photo)
Hasil Islamic Solidarity Games: Siti Nafisatul Hariroh Raih Emas, Emilia Nova Rebut Perunggu

Lifter Siti Nafisatul Hariroh menyumbang medali emas pertama bagi Indonesia di ajang Islamic Solidarity Games atau ISG 2021.


Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

9 Agustus 2022

Atlet balap sepeda putri Ayustina Delia Priatna meraih medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) yang berlangsung di Konya, Turki, 9-18 Agustus 2022. Ayu finis kedua dalam lomba nomor omnium putri di Konya Velodrome, Selasa, 9 Agustus 2022. (ANTARA/PB ISSI)
Islamic Solidarity Games 2022: Ayustina Delia Raih Perak, Eki Febri Rebut Perunggu

Atlet balap sepeda Ayustina Delia Priatna menyumbang medali perak pertama untuk Kontingen Indonesia dalam gelaran Islamic Solidarity Games (ISG) 2022.


Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

29 Mei 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
Kongres PSSI Digelar Sabtu Ini 29 Mei, Bahas Dua Agenda Utama

Kongres biasa PSSI digelar di salah satu hotel di Jakarta, Sabtu, 29 Mei 2021, mulai pukul 14.00 WIB.


HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

19 April 2021

Ketua Umum PSSI Mochamad Iriawan disela pelaksanaan Piala Menpora mengunjungi Balai Persis meletakan karangan bunga HUT Ke-91 PSSI, di tugu Soeratin di Balai Persis Solo, Senin (19/4/2021) (ANTARA/Bambang Dwi Marwoto)
HUT ke-91 PSSI dan Karangan Bunga di Patung Soeratin Sosrosugondo

PSSI menghormati sejarah perjalanan perkembangan federasi persepakbolaan Indonesia dengan meletakkan karangan bunga di patung Soeratin.


Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

11 Februari 2021

Nurdin Halid. TEMPO/Subekti
Begini Jejak kontroversial Nurdin Halid di Kancah Sepak Bola Nasional

Nurdin Halid mendapat gelar Doctor Honoris Causa Unnes. Begini jejaknya yang kontroversial di sepak bola nasional.


PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

19 Januari 2021

Logo PSSI. (pssi.org)
PSSI Gelar Rapat Exco Rabu, Putuskan Nasib Kompetisi Liga 1 dan Liga 2

PSSI akan membahas dua agenda, termasuk nasib kompetisi, dalam rapat Komite Eksekutif (Exco) yang digelar secara virutal pada Rabu.