TEMPO Interaktif, New Delhi - Inilah kalau berperilaku ngawur, membuang sampah sembarangan, termasuk alat kontrasepsi.
Setelah puas buang hajat, ribuan kondom dibuang sembarangan ke tempat pembilasan sehingga mengancam sistem saluran air di perkampungan Olahraga Persemakmuran, India, demikian laporan media setempat.
Akibat sumbatan kondom, petugas kesulitan mengusir ular yang bersembunyi di saluran air serta membasmi nyamuk demam berdarah.
Kini, panitia laga antarnegara bekas koloni Inggris itu bekerja keras membersihkan saluran air. Mereka juga harus membebaskan kloset dari ribuan alat kontrasepsi selama laga digelar.
"Jika hal tersebut terjadi, itu menunjukkan bahwa ada yang menggunakan kondom. Saya pikir, ini cerita menarik. Atlit punya rasa tanggung jawab," kata Presiden Federasi Olahraga Persemakmuran, Mike Fennell, pada acara jumpa pers, Kamis.
"Kita semua tahu, seks aman merupakan sesuatu yang sangat perlu dilakukan."
Panitia pelaksana perhelatan menyediakan secara bebas delapan ribu kondom di perkampungan atlit. Salah seorang ofisial kepada koran Mail Today, Kamis, mengatakan lebih dari empat ribu telah digunakan oleh para atlit.
Sejak perhelatan Olimpiade 1992 di Spanyol, kondom merupakan salah satu perlengkapan, yang mesti disediakan oleh panitia penyelenggara.
Di Olimpiade Sydney 2000, sebanyak 70 ribu kondom digunakan oleh para atlit bahkan panitia terpaksa menambah 20 ribu karena banyak atlit yang bergairah menggunakannya. Untuk itu, pada Olimpiade Atena 2004, panitia menyediakan dua kali lipat 130 ribu kondom. Sedangkan Olimpiade di Beijing 2008 dan Olimpiade Musim Dingin Vancouver panitia menyediakan 100 ribu kondom.
AP | CHOIRUL