TEMPO Interaktif, Samarinda - Unggulan pertama kejuaraan Badminton Indonesia Open, Firdasari Adriyanti menang di laga perdananya, Rabu (13/10). Melawan rekan senegaranya, Renna Suwarno, Firdasari menang dua set langsung, 21-12 dan 21-12.
Firdasari mengaku, mengalahkan Renna sebenarnya tidak mudah. Dengan kondisi lapangan berangin diperlukan kontrol pukulan yang ketat sehingga bisa mengumpulkan poin.
"Kalau mudah sih tidak, tadi banyak ngelakuin kesalahan sendiri," kata Firdasari kepada wartawan usai pertandingan, Rabu (13/10).
Menurut dia, bertanding dengan Renna sudah dilakukan beberapa kali. Tapi pertandingan yang dilakukan tidak dalam pertandingan formal seperti saat ini. Firdasari merasa unggulan pertama dalam kejuaraan ini merupakan modal sebagai motivasi meraih prestasi. Terlebih lagi sebagai tuan rumah, Firdasari merasa harus menjadi juara.
Dalam kejuaraan ini Firdasari nyaris tak memiliki musuh berarti. Diperparah lagi, unggulan Indonesia lainnya, Maria Kristin sudah terjungkal di babak sebelumnya. "Masih ada Singapura dan Thailand. Apalagi Cina, meski yang turun yunior tapi pemain Cina tetap bagus," ujarnya.
Bermain di GOR Bulutangkis Stadion Utama Kalimantan Timur, Firdasari pernah mengalami saat Pekan Olahraga Nasional digelar. Meski demikian ia mengaku situasinya saat ini berbeda. Oleh karenanya tetap harus berhati-hati dalam setiap pertandingan. "Ini kan kejuaraan dunia," ucapnya.
Pada pertandingan lain, tunggal putri Indonesia Linda Wenifanetri yang unggulan enam kalah dari pebulutangkis Singapura, gu Juan. Linda dipaksa menyerah dalam laga rubber set.
Selain itu tunggal putri Indonesia yang gugur adalah Yeni Asmarani. Yeni harus mengakui ketangguhan lawannya, Chen Hsiao Huan asal Chinese Taipei. Asmarani menyerah dua set langsung, 12-21 dan 16-21.
FIRMAN HIDAYAT