TEMPO Interaktif, Jakarta - Kejuaraan Sprint Nasional Yunior dan Remaja nomor 60 meter dan 4 x 100 meter "Bob Hasan Sprint" akan digelar di Stadion Madya, Senayan, Jakarta, 15-16 Oktober. Kejuaraan ini menjanjikan hadiah bea siswa senilai Rp 1 miliar bagi atlet yang mampu memecahkan rekor nasional 60 meter.
“Bukan menangnya yang dicari, tetapi kami pingin punya banyak stock spinter. Mudah-mudahan ada yang pecah rekor,” kata Ketua Umum Pesatuan Atletik Seluruh Indonesia, Muhammad Bob Hasan, Rabu (13/10).
Limit waktu ditentukan, untuk putra minimal catatan waktunya 6,60 detik sedangkan untuk putri 7,30 detik. Saat ini, rekor nasional putra masih dipegang Frangklin Burumi dengan 6,73 detik dan rekor putri dipegang Nurul Imaniar dengan 7,61 detik.
Bob Hasan menilai setiap kabutapen seharusnya mengadakan perlombaan lari jarak 60 meter setiap tiga bulan sekali. Tujuannya agar muncul banyak bibit-bibit atletik baru dari berbagai daerah. Saat ini, kata Bob, daerah yang mulai maju atletiknya adalah Nusa Tenggara Barat, Jawa Timur, Riau, dan Sulawesi Utara.
Pimpinan PASI itu menambahkan kejuaraan ini selain mencari pemenang juga akan digunakan sebagai ajang pencarian bibit unggul yang punya potensi masa depan. Salah satu fator penilaiannya adalah tinggi badan, panjang kaki, dan frekuensi larinya. “Jadi kalau ada yang menonjol, tidak harus menjadi juara bisa ditarik ke pelatnas pusat,” kata pengusaha yang hampir berusia 80 tahun ini.
Paulus Lay, Wakil Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PASI mengaku mendapatkan tugas bersama dengan tim pencari bakat untuk mencari atlet junior dan remaja berbakat. “Tidak ada pembatasan jumlah, kalau ada yang sesuai akan ditarik,” katanya.
Bob Hasan mengaku PASI telah menyiapkan program khusus bagi atlet junior yang mempunyai fisik bagus tetapi terlalu banyak lemak. “Untuk atlet baru, mereka akan diberikan program khusus agar tubuhnya yang berlemak itu dibuang sehingga tubuhnya jadi berotot. Itu ada suplemennya,” katanya.
RINA WIDIASTUTI