"Saya mau menjadi nomor satu, nomor dua tidak diingat orang,” kata Aero dalam koterangan pers yang diterima Tempo, Jumat (15/10). Ia menegaskan tekadnya membawa pulang tropi juara pertama dari Thailand nanti.
Sukses Aero menduduki peringkat enam dan sembilan tidak gampang bisa diraih. Berbagai persoalan teknis sempat mengganggu mempersiapkan jet skinya. Sejak jet ski tiba dari Amerika pada 22 September lalu, Aero langsung memodifikasi serta memasang part racing untuk mendapatkan performa dasyat. Untuk itu, tim Aero yang dikomandoi Saiful Sultan Aswar terus mengumpulkan informasi perkembangan teknologi jet ski terbaru biasanya yang masih dirahasiakan.
Masalah lain terjadi ketika ada kerusakan pada turbo change, cylinder head yang bocor kemasukan oli dan air. "Kami harus menginstal turbo change terbaru dengan kode C23-X yang boleh dibilang belum masuk pasaran," kata Fully panggilan akrab Saiful. Pemasangan piranti itu harus diikuti juga perubahan settingan. Dengan perubahan yang dilakukan Fully, hasilnya sangat memuaskan. Aero kemudian mengikuti seri latihan resmi pada 4-6 Oktober.
Di kelas Pro GP Runabout, pada moto-1 atau balapan pertama, Aero hanya berhasil finish di urutan kesebelas dari dua puluh peserta, karena ada kebocoran pada gasket cylinder head. Di moto-2, ia berhasil memperbaiki catatan waktunya dan finish di urutan ketujuh. Sehingga hasil akhir, ia menduduki peringkat kesembilan.
Hasil memuaskan malah didapatnya di kelas Pro Runabout Open. Walaupun di moto-1 hanya menempati urutan ke-15 karena persoalan clutch supercharge, di moto-2 ia berhasil menduduki posisi ketiga dari start urutan delapan. Sehingga hasil keseluruhan menempatkannya diurutan keenam.
RINA WIDIASTUTI