TEMPO Interaktif, Samarinda - Menjelang pertandingan laga final Indonesia Open Granprix Badminton Championship, tiket masuk ludes terjual. Meski harga tiket telah dinaikkan dua kali lipat, Rp100.000 panitia penyelenggara tetap kehabisan tiket sebelum pertandingan digelar, Minggu (17/10). "Habis," kata penjual tiket dari dalam loket.
Akibat kehabisan tiket, ratusan peminat bulutangkis terpaksa tak bisa menyaksikan langsung laga puncak bulutangkis tingkat internasional itu. Panitia sebenarnya menyiapkan dua layar televisi di luar gedung. Maksudnya untuk mengakomodasi penonton yang tidak bisa menyaksikan langsung di dalam lapangan. Tapi para penggila bulutangkis Kalimantan Timur tidak puas, mereka tetap berupaya untuk mendapatkan tiket.
Panitia menyatakan tidak akan menambah jumlah tiket untuk diperjual belikan. Alasannya, tiket yang terjual telah disesuaikan dengan kapasitas gedung. "Tak mungkin, karena kalau dilayani semua gedungnya tak cukup," ujarnya.
Kapasitas GOR Bulutangkis di Stadion Utama Kalimantan Timur, ini mencapai sekitar 5.000 orang. Tapi kursi yang tersedia hanya 3.000-an. "Itu sudah termasuk VIP dan VVIP, tapi kan tidak di jual," kata panitia lainnya.
Menjelang laga final ini, panitia menjual 1.517 lembar. Tapi tiket ini semuanya telah terjual dua jam menjelang pertandingan. Harga tiket pada kualifikasi dijual Rp50.000. Tapi laga final panitia menjual dengan harga Rp100.000 per lembar tiketnya.
FIRMAN HIDAYAT